Pagi itu, setelah bom bunuh diri meledak di tiga lokasi berbeda di Surabaya, ruas jalan di Kota Pahlawan tampak lengang. Beberapa titik jalan bahkan sengaja ditutup untuk mengamankan lokasi kejadian. Polisi, pemadam kebakaran, petugas kesehatan, dan pihak berwenang lainnya tampak berusaha mengatasi masalah dari tragedi di tiga gereja pada Minggu pagi, 13 Mei 2018 itu.

Sontak sejak hari itu, bukan hanya media masa tetapi juga linimasa di media sosial ramai dengan berbagai pernyataan sikap yang menentang aksi teror. Para pemain basket Indonesia pun tampak tak ingin melewatkan kesempatan ini untuk menunjukkan simpati bahkan empatinya. Arif Hidayat, garda CLS Knights Indonesia di ABL, misalnya, mengucapkan turut berduka cita untuk para korban dan keluarganya.

“Buat saya, ini sama sekali bukan tindakan yang merepresentasikan salah satu agama. Sama sekali bukan. Kejadian seperti ini jelas terstruktur,” ujar Arif ketika dihubungi Mainbasket lewat aplikasi obrolan, Senin siang, 14 Mei 2018.

Menurut Arif, di saat-saat seperti ini, masyarakat harus bersatu untuk lebih peka dengan sekitarnya. Pastikan isu-isu di sekitar telah terverifikasi sebelum disebarluaskan agar orang lain tidak mencernanya mentah-mentah. Ia juga berpesan agar masyarakat tidak hanya berpartisipasi aktif lewat media sosial dengan berbagai tagar. Masyarakat pun harus ikut membantu di kehidupan nyata.

“Harus lebih peka sama orang-orang di sekitar kita,” kata Arif lagi. “Misalnya ada sesuatu hal yang mencurigakan dari orang sekitar, tugas kita adalah mengajak dan membantu (orang itu) untuk balik lagi ke paham yang benar. Satu yang saya yakini, buah dari iman seseorang—agama apa pun itu—adalah akhlak yang baik.”

Selain itu, Arif juga menginformasikan, ia dan rekan-rekannya dalam kondisi aman meski timnya bermarkas di Surabaya. Apalagi beberapa pemain memang tidak ada di kota ini karena kompetisi sedang libur. Namun, di luar sana, polisi justru masih mewaspadai aksi lainnya. Karena ternyata bom bunuh diri tidak hanya terjadi di tiga lokasi. Pada malam harinya, polisi juga menemukan bom meledak di sebuah rusunawa di Jalan Sepanjang, Sidoarjo. Sesuai kabar, polisi menduga rusunawa tersebut dipakai pelaku untuk merakit bom.

Belum puas, aksi teror kembali terjadi pada Senin pagi, 14 Mei 2018, di halaman depan Mapolres Surabaya. Itu merupakan bom kelima dalam dua hari ini. Sontak, sekali lagi, masyarakat pun mengecam aksi teror yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo ini. Adhi Pratama, senter Pelita Jaya Basketball di IBL, bahkan mengungkapkan belas kasihannya lewat fitur Instagram Story.

“Berani banget teroris zaman sekarang,” ujar Adhi seperti dilansir Mainbasket dari Instagramnya. “Kasihan (polisi) yang lagi tugas malah jadi korban.”

Dengan adanya serangkaian aksi teror tersebut, Adhi sekaligus berpesan kepada masyarakat, terutama yang sedang di Surabaya, untuk berhati-hati ketika beraktivitas. Polisi kini sedang memburu kemungkinan adanya pelaku lain. Masyarakat diharapkan untuk membantu dengan cara yang mereka bisa.

Foto: Yoga Prakasita/CLS Knights Indonesia

Komentar