Detroit Pistons mengikuti langkah sederet tim yang gagal melaju ke babak playoff musim ini. Bersama tim-tim seperti Charlotte Hornets, Orlando Magic, dan New York Knicks, Pistons resmi memutus kontrak kepala pelatih mereka, Stan Van Gundy. Uniknya, selain dipecat sebagai kepala pelatih, Van Gundy juga dipecat dari jabatan lainnya di Pistons. Van Gundy memang berstatus rangkap tugas sebagai president of basketball operation sejak resmi bergabung dengan tim ini pada 2014 lalu.
Pengumuman pemecatan Van Gundy disampaikan langsung oleh pemilik tim yang dikenal dengan julukan Motor City ini. Dalam rilis resminya, Tom Gores, selaku pemilik mengungkapkan, bukan hal mudah mengakhiri kerja sama dengan Van Gundy mengingat apa yang sudah dilalui bersama dalam kurun empat musim terakhir. Akan tetapi, kegagalan Pistons melaju ke babak playoff di dua musim terakhir dirasa sudah menjadi alasakuat untuk mengakhiri kerja sama kedua belah pihak.
“Kami memutuskan perubahan ini perlu dilakukan untuk membawa organisasi ini naik tingkat. Keputusan ini bukanlah keputusan mudah yang diambil dalam waktu singkat. Saya berterima kasih atas semua yang dilakukan Van Gundy untuk Pistons khususnya dan kota Detroit pada umumnya. Beliau menumbuhkan kembali budaya basket kota Detroit, mentalitas juara, dan etos kerja bagi segenap personel Pistons. Ia berhasil membawa tim ini lolos ke babak playoff dua tahun lalu dan memberikan energi positif kepada lingkungan kami,” ungkap Gores pada rilis resmi tersebut.
“Akan tetapi, kegagalan lolos ke babak playoff di dua musim terakhir termasuk musim ini menunjukkan bahwa perkembangan tim ini terhambat. Dan dengan fakta tersebut, kami rasa perubahan harus dilakukan,” lanjut Gores dalam rilis yang dilansir oleh NBA.
Van Gundy sendiri sebenarnya masih punya kontrak hingga satu musim ke depan dan ia masih ingin memenuhi kewajibannya tersebut. Akan tetapi, keputusan telah dibuat manajemen Pistons dan Van Gundy harus rela pergi dari jabatan tersebut.
Bersama Pistons, rekor menang kalah Van Gundy tak terlalu mentereng. Selama empat musim, ia hanya mampu meraih 152 kemenangan dan 176 kekalahan. Dalam kurun waktu yang sama, Pistons hanya sekali lolos ke babak playoff dan hanya bertahan di putaran pertama setelah disapu Cleveland Cavalier 4-0.
Van Gundy adalah sosok yang berhasil mendatangkan Blake Griffin ke Pistons di sekitar Februari lalu. Di sisi lain, ia tidak bisa dibilang terlalu berhasil dalam memilih pemain. Pada NBA Draft 2015, pria berusia 58 tahun tersebut lebih memilih Stanley Johnson ketimbang Devin Booker. Sementara musim lalu, ia lebih memilih Luke Kennard daripada Donovan Mitchell.
Belum ada keterangan lebih lanjut terkait pengganti Van Gundy untuk musim depan. Pun demikian, Gores memastikan sang pengganti tak akan lagi merangkap jabatan seperti Van Gundy.
Foto: Getty Images