Nike masih menguasai penjualan sepatu basket dengan menempatkan empat dutanya di jajaran lima besar terlaris seantero Amerika Serikat sepanjang 2017. Forbes mengabarkan, berdasarkan data firma analisa bisnis NPD, LeBron James jadi  pebasket NBA dengan penjualan sepatu signature terbanyak. Stephen Curry bersama Under Armour berada di peringkat empat sementara adidas bahkan tidak masuk daftar lima besar.

Berikut lima pemain dengan sepatu basket khusus terlaris versi Forbes:

1. LeBron James (Nike)

2. Kyrie Irving (Nike)

3. Kevin Durant (Nike)

4. Stephen Curry (Under Armour)

5. Michael Jordan (Jordan, anak perusahaan Nike)

LeBron James bisa jadi tidak meraih gelar pemain terbaik musim ini, tapi ia masih jadi senjata penjualan sepatu basket Nike terbaik. Sejauh ini, Nike telah membayar LeBron AS$300 juta. Angka itu dianggap sepadan bila dibandingkan apa yang didapat Nike dari penjualan sepatu basket LeBron James. Lewat penjualan Nike LeBron, nilai saham sepatu basket Nike pada 2017 mencapai 73,1 persen atau sekitar AS$1 miliar.

Peringkat kedua atlet dengan penjualan sepatu signature terbesar dipegang Kyrie Irving. Penjualan Nike Kyrie 3 pada 2017 meningkat. Hal ini terkait dengan strategi pemasaran Nike serta pengaruh harga retail yang dipatok cenderung rendah. Pembeli bisa mendapatkan Nike Kyrie 3 seharga AS$120. Tahun 2018, pencapaian ini bisa saja berlanjut mengingat harga retail Nike Kyrie 4 yang tidak berbeda jauh.

Kevin Durant dan Stephen Curry mengisi peringkat ketiga dan keempat untuk sepatu basket signature terlaris. Dua bintang Golden State Warriors tersebut bersaing ketat sejak 2016 di bidang ini. Walau begitu, Forbes menilai Under Armour mestinya bisa lebih baik dari ini. Under Armour dirasa memproduksi terlalu banyak dari angka permintaan sepatu basket Under Armour Curry.

Penutup daftar lima besar sepatu basket dengan penjualan tertinggi adalah anak perusahaan Nike, Jordan. Walau begitu, sepatu basket retro Jordan justru terjual tiga kali lipat lebih banyak. Belum lagi sepatu retro Jordan masih menguasai penjualan pasar sekunder.

Nike LeBron 15 PE "ACG Mowabb".

 

Apa yang didapat kelima pebasket tersebut justru berbanding terbalik dengan data penjualan sepatu basket secara keseluruhan. Penjualan sepatu basket pada 2017 mengalami penurunan dari tahun 2015 dan 2016. Hal ini disampaikan analis ekonomi NPD, Matt Powell. “Penjualan sepatu basket mengalami penurunan akibat dari naiknya pangsa sepatu retro (sepatu baru dengan desain klasik) di pasaran,” ujarnya pada Forbes. Penjualan sepatu basket mencapai AS$1,3 miliar pada 2015 namun menurun 13,6 persen pada 2017.

Penurunan penjualan komoditas tak hanya di ranah basket, namun mencakup penjualan sepatu olahraga modern pula. Bahkan, Powell menganalisa bahwa selama tiga tahun terakhir (2014-2017), tak ada satu merek pun yang memberi sinyal positif terhadap penjualan sepatu olahraga modern. Ini jadi hasil terburuk sejak 40 tahun terakhir untuk komoditas tersebut.

Foto: Gregory Shamus/Getty Images

Komentar