Philadelphia 76ers berhasil memastikan satu tempat di semifinal Wilayah Barat NBA Playoff musim ini setelah mengalahkan Miami Heat 104-91, Selasa malam, 24 April 2018, waktu setempat. Sebelum laga, Sixers sempat mengadakan acara berupa pemukulan lonceng yang dilakukan oleh tamu spesial mereka. Tamu yang baru bebas dari dinginnya jeruji besi, sang penyanyi rap asli Philadelphia, Meek Mill.
Beberapa pertanyaan muncul seiring dengan kemunculan Mill di Wells Fargo Center pada laga tersebut. Apa sebenarnya penyebab pria berusia 30 tahun tersebut terkenal dan dipenjara? Mill sebenarnya tidak asing dengan penjara. Bila ditotal, Mill telah tiga kali keluar masuk penjara dalam kurun waktu 11 tahun terakhir. Akan tetapi, beberapa media di Amerika Serikat dengan tegas mengungkapkan bahwa Mill hanyalah korban dari sistem hukum Amerika Serikat.
Mill pertama kali bermasalah dengan hukum saat usianya menginjak 19 tahun. Pria bernama asli Robert Rihmeek Williams ini didakwa atas kepemilikan senjata api ilegal dan jual beli obat-obatan terlarang. Ia dihukum 11,5-24 bulan ditambah delapan tahun masa percobaan oleh satu-satunya hakim di kasus ini, Genece Brinkley. Enam bulan di penjara, Mill kemudian dibebaskan dan statusnya diubah menjadi tahanan rumah dan tetap menjalani rehabilitasi narkoba.
Meski bebas dari penjara, status masa percobaan Mill tidak hilang begitu saja. Dengan masa percobaan yang mencapai delapan tahun, ia masih terus dalam pengawasan pihak berwajib dari kurun 2009-2017. Dalam prosesnya, orang yang berstatus “dalam masa percobaan” akan menjalani pemeriksaan dalam kurun waktu tertentu oleh pihak berwajib. Tes narkoba, larangan perjalanan luar kota, hingga wajib lapor, menjadi beberapa hal yang wajib dilakukan Mill dalam masa tersebut. Dengan hukuman masa percobaan, seseorang akan dengan mudah kembali ke penjara bila melanggar hal-hal di atas.
Tahun 2011, Mill masuk dalam album kompilasi beberapa musisi rap yang tergabung dalam label Maybach Music Group (MMG). Di dalamnya ada nama Birdman, T.I., Lil Wayne, hingga DJ Khaled. Di tahun yang sama, ia juga gagal lolos dalam tes urine yang dilangsukan dalam masa percobaannya. Bapak satu anak ini positif menggunakan mariyuana dan opium kala itu. Hal tersebut membawa Brinkley memutuskan bahwa Mill telah melanggar masa percobaannya.
Pelanggaran tersebut membawa Mill harus kembali ke pengadilan untuk proses sidang. Sidang yang tertunda karena Mill sedang melakukan tur Amerika tersebut memutuskan bahwa ia harus kembali melakukan tes urine dalam tiga hari setelahnya. Mill tidak hadir dalam tes urine tersebut dan membuatnya dilarang keluar Philadelphia hingga empat bulan setelahnya.
Baru berjalan dua bulan, Mill sudah kedapatan keluar dari Philadelphia, pelanggaran masa percobaan kedua Mill di dua tahun pertamanya. Brinkley kemudian memberikan hukuman dengan memerintahkan Mill mengikuti kelas kepribadian. Dilansir Pitchfork.com, Brinkley memberikan hukuman tersebut atas dasar perilaku dan ucapan Mill selama dua tahun terakhir baik secara langsung ataupun di media sosial. Menurut beberapa pengacara di Philadelphia, hukuman kelas kepribadian tersebut adalah yang pertama mereka dengar pernah dijatuhkan kepada seorang terdakwa.
Total Mill melanggar masa percobaan dengan meninggalkan Philadelphia sebanyak tiga kali dari kurun waktu 2011-2015. Akibat pelanggaran keempatnya ini, Brinkley memberikan vonis baru, Mill kembali bertstatus tahanan rumah, kali ini untuk 6-12 bulan, masa percobannya ditambah enam tahun dari 2015, plus kerja sosial selama 90 hari. Selain itu, Mill juga dilarang bekerja ataupun berpergian ke luar kota selama jadi tahanan rumah. Mill langsung naik banding.
Pada September 2017, Mill kembali melanggar masa percoban untuk kelima kalinya. Ia gagal lolos dalam tes urine, tertangkap berpergian keluar kota dan melakukan dua kegiatan melanggar hukum lainnya. Mill terekam mengendarai motor trail secara ugal-ugalan di Manhattan, New York, dan dilaporkan berkelahi dengan seseorang di bandara St. Louis. Akibat hal-hal tersebut, Mill kembali masuk pengadilan dan dihukum 2-4 tahun penjara, 8 November 2017 ia resmi masuk penjara Camp Hill.
Setelah resmi masuk penjara untuk kedua kalinya, tim pengacara Mill mengungkapkan beberapa fakta unik dalam berkas banding mereka terutama yang terkait dengan sang hakim, Brinkley. Masih dilansir Pitchfork.com, Perempuan yang telah menjadi hakim sejak 1993 tersebut disebutkan berulang kali meminta Mill untuk memasukkan namanya ke dalam salah satu lagunya. Selain itu, ia juga disebutkan meminta Mill mundur dari manajemennya yang dinaungi oleh Jay-Z, Roc Nation, dan memerintahkan Mill untuk mencari manajemen lokal dari Philadelphia.
Selain banding dari tim pengacara, dipenjarakannya Mill memancing reaksi masyrakat luas. Pasalnya, Mill sebenarnya tidak terbukti melakukan satu pun kejahatan baru. Yang ia lakukan hanyalah melanggar masa percobannya. Menurut beberapa pengacara di Amerika yang masih dilansir oleh Pitchfork.com, hukuman penahanan 2-4 tahun Mill adalah hal yang berlebihan.
GQ Magazine melalui akun Youtube mereka memberikan pendapat tentang kasus yang menimpa Mill adalah kasus yang sebenarnya banyak terjadi di Amerika Serikat. Mengapa kasus Mill menyebar luas ke seluruh negeri? Karena yang terlibat adalah seorang rapper yang pernah sarat dengan prestasi dan kontroversi di hidupnya.
GQ juga memberikan fakta bahwa total ada 4,7 juta orang di Amerika Serikat yang sedang dalam masa percobaan dan dalam pengawasan pihak berwajib. Di Pennsylvania, 30 persen lebih penghuni penjara negara bagian adalah orang-orang yang sebelumnya adalah tahanan rumah dan orang-orang dalam masa percobaan yang kembali masuk ke penjara. Dari 4,7 juta tersebut, 30 persennya merupakan orang dari ras kulit hitam. GQ juga menyebutkan bahwa orang berkulit hitam memilki peluang masa percobaannya dicabut dan kembali ke penjara lebih besar daripada ras lainnya yang ada di Amerika Serikat.
“Apa yang terjadi pada Mill mencerminkan sejarah panjang sistem peradilan Amerika Serikat yang menempatkan orang kulit hitam pada semacam 'masa percobaan abadi',” ujar pengacara hak sipil Thomas O. Fitzpatrick. “Apakah yang terjadi pada Mill itu adil? Dia tahu sepenuhnya apa yang terjadi. Ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk melihat apakah sistem yang ada sudah cukup benar? Dan ini bisa menjadi renungan bagi kita dalam melakukan hal-hal selanjutnya,” tutup Fitzpatrick dilansir Pitchfork.com.
Foto:6abc.com, Associated Press, Newsweek, NBC