Kanye West menyebut Kobe Bryant sebagai salah satu pebasket yang ia idolakan. Black Mamba, sebutan lain Bryant, terbukti menginpirasi Kanye dari berbagai bidang. Salah satunya dalam mendesain sepatu, apalagi kerja samanya dengan adidas telah melahirkan berbagai sepatu berpenampilan unik. Terbaru, mereka telah merilis adidas Yeezy 500 dengan nuansa sepatu Kobe Bryant era 2000-an.
Walau sukses bersama Nike, Kobe sempat bekerja sama dengan adidas. Bakatnya telah terpantau sejak masih SMA setelah ia mengikuti adidas ABCD Camp pada 1995. Ketika ia memutuskan untuk mengambil jalur profesional selepas SMA, adidas hadir dengan tawaran menggiurkan, yaitu kontrak senilai AS$48 juta dengan durasi enam tahun. Kobe pun mengambil kontrak tersebut dan menjadi rookie musim 1996-1997 dengan membawa serta adidas dalam perjalanan karirnya.
Era Kobe Bryant dan adidas adalah era sepatu basket gemuk. Sol tebal serta bagian atas (upper) menggunakan panel kulit berlapis-lapis jadi ciri utama di era itu. Hal ini ditemui hampir di semua sepatu basket adidas Kobe. Mulai dari Feet You Wear, Crazy Explosive, Equipment Kobe, hingga adidas Kobe 3.
Walau telah berlalu 20 tahun, adidas masih menyimpan berbagai prototipe sepatu adidas Kobe. Hal ini tentu memudahkan desainer muda Si Tiga Garis untuk mencari inpirasi dari model lama. Hal ini bisa jadi dilakukan juga oleh Kanye West. Buktinya, sepatu adidas Yeezy 500 memiliki bentuk menyerupai sepatu terakhir Kobe Bryant bersama adidas, KB8 3 yang kemudian berganti nama jadi EQT Responsive.
Seakan tenggelam, adidas Yeezy 500 justru memanggil kembali KB8 3. Bagian paling kentara bisa dilihat dari sol samping (midsole). Yeezy 500 menampilkan empat pod sol adiprene bulat di sisi kiri dan kanan yang berfungsi sebagai pengunci traksi.
Selain itu, bentuk adidas Yeezy 500 punya kemiripan bentuk dan dimensi di bagian atas (upper). Yeezy 500 memiliki dimensi ketebalan busa yang hampir sama. Sementara bentuknya tentu akan sangat mudah dikenali terutama bila diletakkan bersanding dengan adidas KB8 3.
Pembeda terbesar dari adidas KB8 3 dan Yeezy 500 adalah bahan bagian atas. Untuk keperluan performa, KB8 3 hanya menerapkan selapis kulit dengan beberapa jahitan sebagai pemanis. Tak lupa juga panel tiga garis tambahan khas adidas. Bagian tempat memasukkan kaki didukung dengan busa berlapis kain rajutan.
Sedangkan bagi Yeezy 500, bentuk bagian atas tampak lebih rumit. Kanye West menempatkan tiga bahan: kulit, suede, dan nilon rajut (mesh) yang dibuat menjadi enam lapis panel. Selain itu, West memberikan desain lubang tali yang lebih variatif. Untuk kenyamanan, suami Kim Kardhasian tersebut memasang bantalan adiprene seperti yang ada di adidas KB8 3. Yeezy 500 kemudian menggunakan sol KB8 3 hanya warnanya dibuat berbeda.
Walau lini busana Yeezy dibuat untuk keperluan bergaya, mereka tak sungkan memasukkan unsur olahraga untuk pengembangan produk. Hal ini terbukti efektif. Pemain Golden State Warriors, Nick Young, pernah bertanding memakai adidas Yeezy 500 27 Februari 2018 lalu saat menghadapi New York Knicks.
Foto: Nick DePaula/NiceKicks