Laga puncak ASEAN Basketball League (ABL) kembali mempertemukan dua tim asal Asia Tenggara, Mono Vampire Basketball Club (Thailand) melawan San Miguel Alab Pilipinas (Filipina) . Wakil dua negara juga pernah bertemu di final ABL edisi 2010-2011. Babak final musim ini antara Mono Vampire dan Alab Pilipinas akan menggunakan sistem best-of-five.
Berikut jadwal pertandingan Final ABL 2017-2018:
Kekuatan kedua tim bisa dikatakan seimbang. Sebab keduanya sama-sama menorehkan catatan rekor 14-6 di musim reguler. Ditambah lagi, pada fase playoff, Mono dan Alab juga tidak pernah kalah. Bahkan mereka berhasil menumbangkan dua tim unggulan, Chong Son Kung Fu Cina dan Hong Kong Eastern Basketball Team Hong Kong.
Perjalanan Mono di musim reguler lancar. Juara Thailand Basketball League 2017 itu menang tiga pertandingan beruntun di awal. Lalu setelah itu mereka sadar bahwa komposisi pemain belum sempurna. Mono mengalami dua kekalahan beruntun yaitu dari HK Eastern 105-112 dan Saigon Heat 94-110. Kemudian, manajemen Mono memutuskan untuk mengganti Reggie Johnson dengan Samuel Deguara. Senter dengan tinggi 2,25 meter asal Malta itu masuk ke Mono setelah ia menyelesaikan tugasnya di Farmcochem, Malaysia Premiere League. Kehadirannya bisa mengubah permainan Mono menjadi lebih baik.
Dari catatan statistik pertandingan, saat ini Mono menempati urutan pertama untuk poin per laga dengan 99,0 poin. Tim ini juga ada di perinkat teratas untuk asis dengan 21,5 asis per pertandingan. Mono sangat berbahaya ketika mendapatkan tembakan bebas. Sebab mereka mencatatkan 74,5 persen rata-rata tembakan bebas.
Sedangkan Alab memulai musim dengan buruk. Tim asuhan Jimmy Alapag mengalami tiga kali kekalahan beruntun. Setelah itu di awal Januari 2018, pemain asing Reggie Okosa dan Ivan Johnson digantikan oleh Renaldo Balkman dan Justin Brownlee. Alab pun melaju mulus hingga playoff hingga menempati posisi ketiga di klasemen akhir. Pertemuan final akan semakin menarik, sebab Alab sudah pernah mengalahkan Mono dua kali di musim reguler. Pertama, mereka menang 114-87, di Bangkok, 14 Januari. Kemudian kemenangan kedua didapat di Filipina dengan skor 86-84, pada 7 Februari lalu.
Kehadiran Balkman dan Brownlee meningkatkan persentase akurasi dua poin menjadi 51 persen per pertandingan. Selain itu, Alab menjadi tim dengan peringkat pertama untuk rebound dengan 46,3 rebound per laga. Alab punya penguasaan bola yang baik dengan hanya melakukan 13,4 turn over per pertandingan.
Perbandingan Statistik Mono Vampire dan Alab:
Untuk pemain kunci, dari tiga kategori, poin, rebound dan asis, Mono lebih unggul. Mike Singletary mencetak 28,3 poin per laga, sedangkan Renaldo Balkman menorehkan 23,7 poin per laga. Untuk urusan rebound, Sam Deguara lebih unggul dengan 14,0 rebound per pertandingan, lalu Balkman menyusul di bawahnya dengan 11,6 rebound. Di kategori asis, Jason Brickman menjadi pemain paling rajin mengirimkan bola matang dengan catatan 14,0 asis per pertandingan, kemudian Justin Brownlee bisa mengirim 6,1 asis per laga.
"Saya belajar bahwa "dewa basket" tidak suka ketika kita memilih lawan," ucap Kepala Pelatih Alab, Jimmy Alapag, seperti dilansir abs-cbn.com. "Di Mono ada Deguara yang tinggi, ada Singletary sebagai pencetak poin terbaik di liga, juga ada Brickman. Saya penggemar Brickman, karena saya suka bagaimana dia mengendalikan permainan. Penting bagi kami untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaik kami di final."
"Saya pikir Jason Brickman adalah motor penggerak tim kami. Dia akan melakukan semuanya dengan baik. Dia juga mengirimkan umpan-umpan yang fantastis. Sementara itu, Sam Deguara punya kekuatan yang cukup untuk tampil hingga detik-detik akhir," kata Kepala Pelatih Mono, Douglas Marty.(*)
Foto: ASEAN Basketball League