Laga final pertama Indonesia Basketball League (IBL) di BritAma Arena, Jakarta, Kamis malam, 19 April 2018, antara Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya Basketball Club menghadirkan cerita unik. Hal itu tampak dari sepatu Arki Wisnu dan Christian Ronaldo Sitepu. Mereka mengenakan sepatu yang telah dikustomisasi dengan gambar oleh kelompok seniman asal Jakarta bernama Shoe Daddy. Hasilnya, muncul dua sepatu dengan tampilan berbeda nan unik di lapangan kemarin malam.
Arki Wisnu menggunakan sepatu Air Jordan 13 Hyper Royal. Sepatu ini memiliki warna dasar putih dan biru. Di bagian putih itulah terlukis dua kota tempat Arki hidup. Di sepatu kanan, tergambar tugu Monas dan gedung-gedung khas Jakarta. Jakarta adalah tempatnya berkarir basket saat ini. Sementara di sepatu kiri, tergambar kereta bawah tanah (subway) yang biasa ditemui di New York. Di kota tersebut, Arki tumbuh saat kecil. Arki menyebut sepatunya dengan “Best of Both World”.
Detail sepatu Air Jordan 13 Hyper Royal milik Arki Wisnu yang telah dilukis oleh Shoe Daddy.
Sementara bagi Christian Ronaldo Sitepu, ia ingin menunjukkan rasa hormat untuk tanah kelahirannya, Tanah Karo, Sumatera Utara, sekaligus belasungkawa terhadap korban erupsi Gunung Sinabung. Dodo, sapaan akrabnya, menyampaikannya di Nike Hyperdunk 2017 miliknya. Di sana, tergambar ombak dan Gunung Sinabung yang tengah mengeluarkan abu vulkanik. Di bagian depan sepatu, tergambar logo Satria Muda Pertamina Jakarta dan karikatur sang pemain. Nomor 15 yang tergambar di sepatunya bermotif kain Ulos khas Sumatera Utara.
Proses penggarapan untuk kedua sepatu ini berlangsung selama tiga minggu lebih. Demikian yang disampaikan Ciputra Angundjaja dari Shoe Daddy.
“Proses penyusunan konsep lukisan selama seminggu, proses melukis dua minggu, lalu penyelesaian akhir selama dua hari,” kata Ciputra.
Sementara untuk konsep, katanya, mengacu pada kepribadian masing-masing pemain. Ia menyelesaikan proyek ini dibantu tiga orang dari tim Shoe Daddy.
Detail Nike Hyperdunk 2017 milik Ronald Sitepu. Nomor 15 pada sepatu ini dihias dengan motif Kain Ulos khas Sumatera Utara.
Ciputra mengatakan, sepatu kanan dan kiri kedua pemain tersebut punya tema yang berbeda. “Di sepatu kanan menggambarkan pencapaian dan karakter kedua pemain saat ini. Sedangkan lukisan di sepatu kiri menggambarkan bagaimana perjuangan mereka dahulu,” ujar Ciputra. Itu yang menjadi dasar penempatan logo tim Satria Muda Pertamina Jakarta ada di sepatu kanan karena keduanya kini bermain di Satria Muda Pertamina Jakarta.
Shoe Daddy adalah jasa pengerjaan untuk sepatu dan tas kelas wahid berbasis di Jakarta. Mereka melakukan pengerjaan untuk pembersihan, kustomisasi, hingga perbaikan sepatu. Selain itu, mereka juga menerima jasa reparasi dan perbaikan tas kulit high-end. Walau berumur belum genap setahun, Shoe Daddy telah punya puluhan pelanggan setia dari berbagai kalangan.
Untuk proyek Arki dan Dodo, Ciputra mengaku ini jadi momen pertama mereka menggarap seni kustom sepatu untuk atlet. Walau begitu, ia dan tim Shoe Daddy tertantang untuk mengerjakan proyek kustomisasi sepatu lainnya.
Di pertandingan final pertama ini, Satria Muda Pertamina berhasil menang dengan skor 73-63. Ini akan jadi modal berharga di laga final kedua.
Foto: Instagram @smpertamina, @ronaldsitepu, @arki_wisnu33, @shoedaddy.id