Langkah Stapac Jakarta telah berhenti di Indonesian Basketball League (IBL) 2017-2018. Laju tim asuhan Kepala Pelatih Geraldo “Bong” Ramos tersebut terhenti di babak semi-final setelah kalah 2-1 atas Pelita Jaya Jakarta dalam sistem best of three. Kekalahan tersebut terasa lebih sakit karena Stapac hanya kalah 77-76 di laga ketiga mereka lewat lemparan gratis mantan pemain andalan mereka, Xaverius Prawiro.

Akan tetapi, di laga ketiga tersebut terselip satu nama pemain lokal Stapac yang bermain cukup bagus. Di tengah kepungan pemain asing, ia berhasil mencetak dobel-dobel dengan 15 poin dan 10 rebound. Ia menjadi satu-satunya pemain Stapac yang mampu mencetak dua digit rebound dan dobel-dobel dalam laga itu. Ia adalah Abraham Damar Grahita.

Selain tampil apik di lapangan, ia juga cukup serius dalam dunia pendidikan. Mainbasket memiliki kesempatan berbincang dengan pemuda yang akrab disapa Bram ini pada Kamis, 12 April 2018. Kebetulan, sang pemain yang berusia 22 tahun ini baru selesai menjalani rangkaian acara wisuda pendidikan strata satunya. Dengan nada sumringah, ia menjawab beberapa pertanyaan.

Halo Bram, apa kabar?

Baik-baik, luar biasa.

Kabarnya hari ini wisuda, ya?

Iya nih Puji Tuhan, bersyukur akhirnya lulus.

Sebelum lebih jauh nih, Bram lulus dari jurusan apa? Terus total kuliahnya berapa lama?

Saya ambil jurusan Teknik Industri, totalnya sembilan semester. Molor satu semester nih.

Menurut Bram molornya kenapa?

Sebenarnya bisa, sih, tepat waktu, tapi waktu itu ada tugas negara untuk ikut pemusatan latihan di Batam, Lithuania, sampai Amerika Serikat untuk SEA Games. Di sisi lain saya bersyukur masih bisa bermain dan membela Indonesia.

Berarti sejak main di Stadium, ya, kuliahnya?

Iya, sejak di Stadium, kebetulan saya juga dapat beasiswa dari Stadium dan kampus saya, Universitas Esa Unggul Jakarta.

Selama ini kendalanya apa, Bram, kuliah sambil menjalani kehidupan sebagai atlet basket profesional?

Yang paling jelas adalah pembagian waktu. Capek, capek banget sebenarnya membagi waktu. Pagi latihan, siang kuliah, sore latihan lagi, malam ngerjain tugas, tapi Puji Tuhan semuanya berjalan lancar.

Kenapa milih Teknik Industri Bram?

Dasarnya saya waktu SMA adalah siswa jurusan IPA dan cukup memiliki jiwa teknik.  Selain itu di Teknik Industri ini saya belajar ilmu dari berbagai bidang.

Ada cerita unik gak, Bram, selama kuliah?

Ada nih, waktu ikut pemusatan latihan Bangka Belitung buat PON Jabar kemarin di saat yang bersamaan saya juga menjalani kerja praktek. Itu saya latihan jam lima sampai setengah delapan pagi. Jam sembilan saya kerja praktek sampai jam tiga sore. Jam tujuh malam saya latihan lagi dan itu berlangsung selama sebulan.

Setelah menyandang status sarjana, apa target selanjutnya? Mau mencoba dunia kerja atau lanjut pendidikan lagi?

Kalau bekerja belum sih, saya masih fokus jadi pemain basket dulu. Selanjutnya mungkin ambil S2 sambil belajar bahasa asing tambahan.

Ada pesan-pesan buat anak-anak muda Indonesia, yang mungkin sedang menjalani hal yang sudah dijalani Bram atau bahkan baru akan memulai?

Satu hal yang pasti, pendidikan itu penting sekali buat hidup kita. Meski kalian sangat cinta basket, ingin hidup dari basket, pendidikan tidak bisa dilupakan. Karena semakin sering Anda belajar, mengenyam pendidikan, permainan Anda di lapangan pun akan semakin meningkat. Pendidikan itu mempertajam dan mengasah otak kita yang tanpa disadari akan membantu kita mengatasi permasalah di lapangan.

Foto: Hariyanto

Komentar