Pemain asing Stapac Jakarta Kore White didenda IBL sebesar seratus juta rupiah. Pemain yang berposisi sebagai senter tersebut dianggap melanggar Peraturan Pelaksanaan IBL 2017-2018 setelah mengunggah video dengan komentar di instagram pribadinya yang mengkritisi performa wasit di dua laga terakhir semifinal antara Stapac Jakarta dengan Pelita Jaya Basketball Club. Pihak Stapac akan melayangkan nota keberatan dengan sanksi tersebut.

Kore mengunggah di akun instagram pribadinya sehari setelah laga ketiga Stapac melawan Pelita Jaya pada Semifinal Divisi Putih, 8 April 2018. 

Akibat postingan tersebut penyelenggara liga memberi hukuman karena Kore dianggap melanggar Peraturan Pelaksanaan IBL 2017-2018 BAB IV, Pasal 4 tentang Media Sosial, ayat 3, yang berbunyi;

"Setiap personel Klub IBL termasuk namun tidak terbatas pada perorangan yang terkait langsung terhadap personel Klub IBL dilarang mengeluarkan dan/atau menyatakan secara terselubung yang dapat diartikan secara tidak langsung tentang pernyataan negatif terhadap IBL maupun PP Perbasi di dalam Media Cetak, Media Elektronik maupun Media Sosial milik pribadi maupun milik Klub IBL dan akan dikenakan denda oleh IBL sebesar Rp100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) per orang per kejadian."

(Baca juga: Antara Kore White, Wasit, Teknologi dan Sanksi 100 Juta IBL)

Penyelenggara liga sudah melayangkan surat sanksi resmi kepada Kore White lewat manajemen Stapac Jakarta. Manajemen pun sudah menerima, namun mereka masih ingin bertemu penyelenggara liga untuk tahu lebih jelas lagi mengenai sanksi yang diterima pemainnya.

"Kami memang sudah menerima surat dari liga. Hanya, kami akan mengajukan keberatan untuk sanksi tersebut. Artinya, kami akan menanyakan bagaimana duduk permasalahannya, hingga pemain kami dikenai sanksi," ucap Gagan Rachmat, Manajer Stapac. "Menurut kami, itu merupakan bentuk kekecewaan pemain. Ia merasa sangat kecewa di pertandingan, hingga menuangkan kekecewaan tersebut di media sosial."

Stapac berencana mengajak penyelenggara liga bertatap muka untuk membicarakan masalah tersebut. Mereka tidak serta-merta menerima sanksi yang diberikan pihak IBL. Stapac berharap ada solusi terbaik untuk kedua belah pihak. (*)

Foto: Hariyanto

Komentar