Surabaya Fever sebagai pemimpin klasemen Srikandi Cup 2017-2018 akan ditantang tim peringkat kedelapan, Flying Wheel Makassar pada playoff yang berlangsung di GMC Arena Cirebon, 18 April mendatang. Sebagai tim terkuat di Srikandi Cup, Fever bukan tanpa kelemahan. Kepala Pelatih Wellyanto Pribadi ingin timnya lebih kompak dan mengurangi kesalahan di pertandingan.
Untuk menjaga kekompakan, tim Fever justru meliburkan latihan. Mereka menjalani out-bound di kawasan Malang, Jawa Timur. "Tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi playoff. Kami hanya melakukan latihan ringan saja. Tapi yang saya jaga adalah kebersamaan anak-anak saja. Itu yang perlu ditingkatkan. Makanya kami melakukan kegiatan di Malang, sekaligus refreshing," kata Welly.
Secara permainan, Fever punya kualitas di atas tim-tim lain. Sebaliknya, Welly melihat beberapa kekurangan kecil yang bisa berbahaya bagi timnya. Salah satunya adalah defense yang pasif. Mereka terlalu mengandalkan kemampuan menyerang sehingga melupakan pertahanan.
"Detail-detail kecil harus saya perhatikan. Seperti defense yang menurut saya terlalu pasif. Kemudian kesalahan saat menghadapi screen. Itu yang harus diperhatikan anak-anak," lanjutnya. "Saya tidak ingin anak-anak terlena. Masih banyak kelemahan di tim saya yang harus diperbaiki. Kemenangan Fever sejauh ini bukan karena strategi yang disembunyikan kepada lawan dilapangan, tapi karena kebersamaan kami yang kuat. Basket itu tentang kebersamaan dan harus saling mendukung."
Natasha Debby Christaline menjadi pendulang poin terbanyak untuk Fever. Ia tampil di 13 pertandingan dan menghasilkan 15,0 poin, 5,4 rebound dan 3,8 asis per pertandingan. Fever juga semakin tajam dengan adanya Wulan Ayuningrum mulai di Seri 3 Jakarta lalu.
Sementara itu, Flying Wheel juga sudah siap tampil di playoff. Meski menjadi tim dengan peringkat paling bawah, mereka tidak takut menghadapi Surabaya Fever. "Kami sudah siap. Meskipun ada beberapa kendala dengan bangku cadangan kami. Azizah Abas dan Suchaina Adam tidak bisa ikut ke Cirebon. Mereka sedang fokus untuk kuliahnya," kata Kepala Pelatih Flying Wheel, Kwandi Winarso.
Flying Wheel di Seri 3 Jakarta mampu memetik satu kemenangan di babak perebutan peringkat. Mereka menang 56-45 atas GMC Cirebon, 24 Maret 2018. Kwandi menilai, ini salah satu kemajuan yang ditunjukkan timnya.
"Saya merasa bahwa tim ini masih bisa tampil dengan offense yang lebih baik lagi. Hanya saja harus mengurangi kesalahan komunikasi. Kalau dari sisi defense, memang tim ini belum bisa menerapkan zone defense, tapi kami berusaha agar turn over setiap pertandingan berkurang," jelasnya.
Flying Wheel selalu mengambil pelajaran dari lawan-lawan yang dihadapi. Kwandi ingin, timnya bisa bertahan di peringkat ketujuh atau bisa memperbaiki posisi. Vivit Dian Arini, Jumriah dan Ummil Asmi adalah tiga pemain penghasil poin terbanyak untuk Flying Wheel. Bahkan Ummil Asmi menjadi top rebound Srikandi Cup musim ini dengan meraih 129 rebound di 15 kali bertanding.(*)
Foto: Mei Linda