Kustomisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti: proses, cara, atau perbuatan mengubah sesuatu sehingga menjadi lebih sesuai dengan keadaan yang diinginkan seseorang. Dewasa ini, budaya kustomisasi telah merambah ke berbagai hal, antara lain: motor, mobil, peralatan rumah tangga hingga sepatu.
Khusus sepatu, budaya kustomisasi sepatu para pemain NBA sangat merebak musim ini. Hebatnya lagi, nyaris semua kustomisasi sepatu di NBA melibatkan nama seorang seniman dengan nama panggung Kickstradomis.
Kickstradomis tidak serta muncul di bidang kustomisasi sepatu. Pria bernama asli Salvador Amezcua ini telah menjalani bisnis kustomisasi sepatu sejak enam tahun lalu. Bertempat di kediamannya di Norwalk, California, Amerika Serikat, sepatu pertama yang ia kerjakan adalah sepatu milik sepupunya sendiri. Ia kemudian menerima beberapa pekerjaan serupa dari para kerabat dan orang-orang di lingkunganya dengan harga per sepatu AS$40-60.
Tahun 2017 menjadi tahun yang mengubah kehidupan Amezcua. Saat menjalani pemulihan akibat kecelakaan mobil yang menimpa dirinya, ia kemudian mencoba peruntungannya dengan mengirim pesan langsung ke bintang Minnesota Timberwolves, Karl Anthony-Towns. Gayung bersambut, Towns menjawab pesan tersebut. Setelah beberapa kali berbincang via pesan, sang pemain mengundang Amezcua ke kediamannya di Los Angeles sebelum NBA musim 2017-2018 dimulai.
Proyek pertama keduanya terjadi saat Towns menjalani laga di malam Haloween. Towns mengenakan sepatu Nike Hyperdunk 2017 yang kemudian dibubuhi gambar Jason Voorhes, tokoh seram yang muncul dalam film Freddy Vs. Jason. Tak berhenti di situ, Towns juga minta dibuatkan sepatu khusus edisi perayaan gelar juara tim National Football League (NFL) idolanya, Philadelphia Eagles.
Setelah tampil dengan beberapa macam desain, Amezcua mendapatkan klien keduanya. Mengagumi hasil karya yang digunakan Towns, forwarda Los Angeles Clippers, Montrezl Harrell, menghubungi pria berusia 31 tahun ini. Amezcua lantas mengakui, setelah digunakan dua pemain tersebut, keberuntungannya berubah.
“Setelah Towns menggunakan beberapa sepatu saya, masyarakat mulai mencari tahu siapa saya. Kemudian Harrell menghubungi saya dan permintaan-permintaan lainnya datang bak bola salju, semakin lama semakin besar dan banyak,” ungkap Amezcua seperti kutip Hoopshype.com.
“Kelly Oubre Jr. kemudian datang memesan, Damian Lillard mengirimkan saya lima sepatunya untuk dikustomisasi, Donovan Mitchell pun sama. Mitchell membawa Rudy Gobert dan Ricky Rubio untuk menyusul mengirimkan pesanan mereka,” imbuhnya.
Amezcua kini sangat yakin, hasratnya dalam melakukan kustomisasi pada sepatu para pemain NBA bisa dijadikan sebuah pekerjaan ke depannya. Ia pun kini menaikkan harga jasa kustomisasi sepatunya menjadi AS$400-500. “Saya rasa saya layak mematok harga sebesar itu karena hasil kerja saya telah diakui para pemakainya,” ujarnya.
Amezcua kini berhasil mengembangkan usahanya dengan bantuan seorang manajer dan beberapa tim yang terdiri dari anggota keluarganya sendiri. “Rasanya ada yang tidak benar bila saya mendapatkan segala keuntungan dari bisnis ini dan menyematkannya pada saya seorang diri. Tim saya membantu cukup banyak; dari persiapan, pengiriman, dan berbagai macam hal yang tidak banyak orang tahu. Tanpa mereka, saya tidak akan melakukan banyak pekerjaan dengan waktu yang singkat,” puji Amezcua kepada timnya.
Amezcua masih memiliki banyak kolaborasi yang ingin ia wujudkan. Menggarap sepatu pemain NFL dan Major League Baseball (MLB) hingga bekerja sama dengan Kobe Bryant merupakan pencapaian selanjutnya yang ingin dicapai. “Selalu ada rencana besar dalam sebuah bisnis. Selain itu, sebagai seorang pebisnis, Anda harus terus melihat ke depan dan membuat berbagai rencana,” tutup Amezcua.
Foto: Sports Illustrated, hoopshype.com, twitter