Houston Rockets sedang di atas angin dengan 11 kemenangan beruntun. Namun, San Antonio Spurs justru berhasil memutus rekor tersebut. Mereka menang atas Rockets 100-83 di AT&T Center, San Antonio, Texas, Amerika Serikat, Minggu, 1 Maret 2018 waktu setempat.

LaMarcus Alridge, senter Spurs, mencetak dobel-dobel 23 poin dan 14 rebound. Rudy Gay menambahkan 21 poin meski datang dari bangku cadangan. Patty Mills, Dejounte Murray, dan Danny Green masing-masing 14, 13, dan 12 poin.

Sementara itu, di kubu lawan, James Harden tetap menjadi senjata Rockets. Ia mencetak 25 poin dan 8 asis. Eric Gordon, yang menggantikan Chris Paul di lima utama karena cedera, menyumbang 18 poin. Senter Clint Capela lalu menambahkan dobel-dobel 11 poin dan 10 rebound. Terakhir, Gerald Green dari bangku cadangan 11 poin dan 8 rebound.

Alridge membuka dua poin pertama Spurs di pertandingan ini dengan bermain pos di bawah ring (post play), tetapi Rockets menjawabnya dengan dunk Capela. Rockets meninggalkan lawan 6-2 sebelum Murray membalasnya dengan mencetak enam poin beruntun. Pertahanan Spurs tampak baik, menahan Rockets dengan hanya 11 poin di tujuh menit pertama. Sayangnya, serangan mereka cenderung bertumpu pada Murray sehingga Kepala Pelatih Gregg Popovich merasa perlu mengeluarkan Rudy Gay dan Tony Parker dari sarangnya untuk membuat perbedaan. Kehadiran keduanya membuat Spurs unggul 26-17 di kuarter pertama.

Di kuarter dua, Rockets memulai pertandingan dengan kesulitan lainnya. Spurs berhasil unggul dobel digit (30-20), tapi Kepala Pelatih Mike D’Antoni tidak tinggal diam. Ia memutus momentum Spurs dengan time out sehingga anak-anak asuhnya bisa kembali ke ritme permainan mereka. Rockets pun mencetak delapan poin, menekan lawan dengan hanya tertinggal dua poin di pertengahan kuarter itu. Namun, pertahanan ketat Spurs kembali menyelamatkan mereka dari gempuran lawan dan unggul 46-38.

Rockets tampak berusaha memukul balik di paruh waktu kedua, tetapi Alridge tidak membiarkan itu terjadi. Senter Spurs itu membuat timnya unggul dengan dobel digit lagi di awal kuarter, membuat Rockets mati-matian mengejar lewat 16 kali lemparan bebas. Maka, perolehan poin keduanya di kuarter itu jadi begitu ketat, Spurs hanya unggul satu poin (29-28) untuk membuat mereka tetap memimpin 75-66.

Pertandingan menuju puncaknya, Spurs sedang di atas angin karena memimpin sembilan poin. Tim dengan warna khas hitam dan perak itu tinggal melanjutkan tren positif mereka, tetapi kedua tim justru kesulitan mencetak angka di awal kuarter itu. Pop lantas mengambil time out untuk mengatur ulang stretegi mereka, dan upaya itu berhasil. Pelatih legendaris berambut dan berjanggut putih itu memaksa timnya untuk bertahan sekeras kuarter-kuarter sebelumnya, membuat Rockets dengan offensive rating terbaik di NBA hanya mencetak 17 poin. Secara keseluruhan, persentase tembakan mereka tertahan di angka 33,8 persen dengan akurasi tripoin 22,6 persen. Sementara itu, Spurs—sebagai tim kedua terbaik dalam bertahan—mencetak 25 poin dan memenangkan pertandingan 100-83. Pada akhirnya, pertandingan ini memang menjadi pertarungan antara tim offense dan defense terbaik.

Dengan demikian, Spurs pun berhasil memutus rekor 11 kemenangan beruntun Rockets. Mereka kini berada di peringkat empat klasemen sementara Wilayah Barat. Spurs kini menyisakan lima laga di musim reguler. Mereka bakal menghadapi Los Angeles Clippers terlebih dahulu dalam rangkaian sisa lima pertandingan itu. Rockets, di sisi lain, akan menghadapi Washington Wizards di pertandingan selanjutnya.

Foto: Edward A. Ornelas/San Antonio Express-News

Komentar