National Collegiate Athletic Association (NCAA) cabang olahraga basket telah memasuki fase March Mardness sejak 15 Maret 2018 lalu. Beberapa kejutan terjadi di sana, melibatkan tim-tim unggulan dengan tim-tim yang di atas kertas di bawah mereka. Unggulan pertama, University of Virginia, harus bertekuk lutut dari University of Maryland Baltimore County (UMBC) dengan selisih 20 poin. Sementara unggulan keempat, University of Arizona harus mengakui ketangguhan University of Buffalo (13) dengan selisih 21 poin.

Dalam format March Madness, semua tim menghadapi sistem single game elimination. Artinya, tim yang kalah dipastikan akan tersingkir dari turnamen dan menutup musim mereka lebih cepat. Kekalahan Wildcats (julukan University of Arizona) atas Buffalo menghadirkan cerita tersendiri, terutama bagi senter andalan mereka, DeAndre Ayton.

Seusai laga melawan Buffalo, pemain berusia 19 tahun ini mengumumkan, ia akan mengikuti NBA Draft 2018. Keputusan ini terbilang tak mengejutkan mengingat Ayton nyaris selalu menempati daftar lima besar pemain terbaik tingkat kampus versi situs-situs pencari bakat.

ESPN melalui draftexpress, misalnya, memprediksi Ayton akan dipilih di urutan kedua pada NBA Draft musim depan. Satu-satunya pemain yang ditempatkan di atas Ayton adalah Luka Doncic, pemain 19 tahun asal Slovenia yang bermain di Eropa bersama Real Madrid.

Bukan tanpa sebab Ayton dipuji setinggi langit. Pemain bertinggi 216 sentimeter ini memang tampil dominan bagi Wildcats sepanjang musim. Meski baru memainkan tahun pertamanya di tingkat kampus, ia berhasil meraih gelar pemain terbaik di wilayah Pac-12 sekaligus pemain tahun pertama terbaik (Freshman of the Year) di wilayah yang sama.

Ayton mencetak rata-rata 20,3 poin, 11,5 rebound, dan 1,9 blok per laga dalam 34 pertandingan. Dilansir Hoop-math, Ayton berhasil memasukkan 48,2 persen tembakannya di bawah ring, 43,8 persen tembakan perimeter dan 36,4 persen dari belakang garis tiga angka. Catatan tersebut menunjukkan, Ayton memiliki ketangkasan yang dibutuhkan para senter modern NBA; tangguh di bawah area kunci dan tajam di belakang garis tiga angka.

Masih butuh sekitar tiga bulan lagi bagi para penggemar NBA untuk melihat tim mana yang akan memilih Ayton dan pada urutan berapa. Untuk sementara, para penggemar harus puas menyaksikan cuplikan-cuplikan permainan Ayton sepanjang musim ini sembari menunggu kabar terbaru dari pemain kelahiran Kepulauan Bahama ini.

Foto: Sir Charles In Charges

Komentar