Garuda Bandung melakoni laga kedua di playoff Indonesian Basketball League (IBL) 2018 ronde pertama. Setelah kalah dari BSB Hangtuah di pertandingan pertama, Garuda kini berhasil menyelamatkan wajahnya di hadapan penggemar. Garuda menang 73-69 di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Sabtu 3 Maret 2018.

Garuda hampir saja kalah lagi. Di kuarter empat, mereka harus kehilangan Roderick Flemings karena cedera. Mereka juga mesti merelakan Galank Gunawan dan Luthfianes Gunawan keluar dari pertandingan lantaran melakukan pelanggaran lima kali. Ketika stok pemain besar semakin menipis, Kepala Pelatih Andre Yuwadi memasukkan seorang rookie—Pandu Wiguna!

Pandu, yang bermain di menit-menit akhir, bertugas untuk menjaga area pertahanan dengan baik. Andre Yuwadi meminta untuk tidak melakukan kesalahan, seperti turnover atau pelanggaran, dan ia melakukannya seusai permintaan. Pandu berhasil menyetop laju Hangtuah ketika laga sedang ketat-ketatnya.

Hangtuah sebenarnya masih punya kesempatan menang, tetapi Pandu ketika itu sukses memblok serangan center asing Nahshon George. Ia juga berhasil menahan George di detik-detik akhir dan membuatnya melakukan turnover. Surliyadin, rekan Pandu di lapangan, lalu berhasil memanfaatkan kelengahan George dan kegighan Pandu untuk menutup laga dengan poin terakhir. Buzzer beater, Garuda menang, dan Pandu menjadi pahlawan.

Meski bermain sebentar, kegigihan Pandu dalam pertandingan ini patut diacungi jempol. Andre Yuwadi pun memberikan apresiasinya kepada Sang Rookie seusai pertandingan. Menurutnya, Pandu telah bermain dengan baik.

Mainbasket lalu memanggil Pandu untuk wawancara. Kami berbicara mengenai pandangannya tentang pertandingan yang baru saja ia lakoni. Kami juga sempat berbincang-bincang tentang kesempatannya bermain di Piala Dunia 2023.

Ada komentar soal pertandingan tadi?

Gim ini ketat, ya, padahal kami sempat unggul jauh. Mereka hampir menyusul di akhir. Menurut saya, ketika saya diturunkan di menit-menit akhir, saya tidak masalah. Dari jauh-jauh hari juga ditekankan, semua pemain sudah harus siap diaminkan kapan pun. Tidak masalah buat saya bermain di menit akhir.

Tadi sebelum masuk, apa yang Pelatih minta?

Start from defense and no turn over, itu saja. No foul.

Ada motivasi apa yang membuat seorang Pandu Wiguna mampu menjaga Nahshon George segitu ketat?

Tidak ada motivasi yang terlalu berlebihan. Pokoknya bermain basket saja. Sudah jadi kebiasaan saja untuk main basket mulai dari defense ke offense. Saya mulai fokus bertahan saja.

Puas dengan permainan tadi meski hanya main di menit akhir?

Kalau merasa puas pasti tidak. Soalnya saya masih perlu berkembang. Tapi, saya bersyukur bermain hari ini.

Usia Pandu berapa sekarang?

Sekarang 23 tahun.

Berarti ada kesempatan untuk bisa tampil di Piala Dunia 2023. Apa pendapatmu?

Kalau itu saya memang belum tahu. Saya hanya berusaha saja untuk fokus di klub dulu.

Tapi pasti ada kesempatan, kan, meski pun ada banyak rookie yang punya kesempatan serupa? Selain Pandu, ada pemain seperti Abraham Wenas, Freddy Bachtiar, dan rekan setim Reza Guntara.

Yang penting itu ikut latihan fokus dulu saja.

Besar tidak, sih, kesempatannya untuk ke timnas?

Dengan melihat rookie sekarang dan entah perkembangannya di masa depan, juga pemain muda lain yang mungkin bakal naik, 50:50 kesempatannya.

Kira-kira perkembang Pandu selama di Garuda ini seperti apa?

Saya sulit menilai diri sendiri. Mungkin dari orang lain saja. Orang-orang bilang mental saya sudah mulai meningkat dibanding sebelumnya. Sudah beda ketika masih di level kuliahan. Apalagi lawannya sudah lebih berpengalaman, mereka ada di atas level saya.

Di Garuda ada tidak mentor yang selalu suportif membuat Pandu berkembang?

Banyak sebenarnya. Hampir semua.

Kira-kira peran Diftha Pratama dan Galank Gunawan yang pernah menyicipi timnas seperti apa?

Mereka sangat gigih di pertandingan. Itu patut dicontoh. Saya akui mereka sangat baik ketika bermain. Itu memotivasi saya untuk bisa seperti mereka. Mereka juga sering berbagi pengalaman supaya kami, para pemain muda, bisa step up.

Foto: Firman Wikrama

 

Komentar