Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) regional Jawa Timur mengumpulkan sebanyak 40 pemain putra dan putri se-Jawa Timur Sabtu Malam, 24 Februari 2018. Bertempat di GOR CLS, Dharmahusada, Surabaya, Jawa Timur, para pemain tersebut dikumpulkan dalam rangka pelatihan bersama dan seleksi Pra PON. Seleksi tahap pertama ini digelar selama dua hari, 24-25 Februari.
Kegiatan kali ini terasa spesial setelah James Clark, penasehat pelatih CLS Knights Indonesia yang berlaga di ASEAN Basketball League (ABL), turut ambil peran. Dalam surat tugas resmi yang dikeluarkan Perbasi, James ditugaskan sebagai pelatih utama pada kegiatan ini. Hal itu dilakukan mengingat James juga pernah menjadi pelatih pribadi pemain-pemain seperti Ben Simmons dan Dejounte Murray.
Tidak sendirian, James didampingi asisten pelatih CLS, Ricky Dwitauri, sebagai interpreter. Ada pula nama Edy Santoso dari Pengurus Kota Perbasi Malang sebagai pelatih tim putri dan Gigih Siantoro dari Pengurus Provinsi Perbasi Jawa Timur sebagai pelatih putra.
Materi latihan yang diberikan tim pelatih tampak lebih ke pola penyerangan dan bertahan serta pergerakan tanpa bola. Beberapa kali juga dicoba para pemain bergantian melakukan pola tersebut dalam format 3 lawan 3, 4 lawan 4, hingga 5 lawan 5.
Kehadiran James disambut antusias oleh jajaran pelatih dan pemain yang hadir. “Antusias mendapatkan latihan dari pelatih sekelas James, harus menyerap ilmu sebaik mungkin,” ungkap salah satu peserta putra yang juga terpilih sebagai pemain DBL All-Star 2017, James Patrick.
“Saya ucapkan terima kasih kepada CLS dan James Clark yang telah meluangkan waktu kepada tim Jatim. Ini keuntungan bagi kami mendapatkan ilmu kepada para pemain dan tim pelatih juga. James juga tidak banyak mau, ia mengakomodir ketersediaan pemain yang ada dengan pelatihan yang ia berikan,” imbuh Edy Santoso.
James sendiri tampak cukup antusias dalam latihan. Ia berusaha membuat para pemain tampil lepas dan tenang. “Mereka yang hadir malam ini memiliki talenta yang cukup bagus. Beberapa di antaranya menurut saya berada di level yang berbeda. Peserta putri tampil lebih tenang dalam menyerap semua latihan yang saya berikan. Para peserta putra tampak lebih terburu-buru, tapi secara keseluruhan mereka benar-benar cukup baik.”
Meski disebut sebagai seleksi tahap pertama, para pemain ini sebenarnya sudah mengalami beberapa tahap seleksi dari Perbasi Jawa Timur. “Nyaris semua kota di Jatim menyumbangkan pemain yang sudah kami pilih saat berlaga di Kejuaraan Daerah (Kejurda) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Mereka yang masuk dalam seleksi Pra PON ini minimal lahir di tahun 1998,” ungkap Gigih Siantoro.
Untuk beberapa pemain yang hadir, seleksi hari ini bukanlah yang pertama bagi mereka. Adelaide Wongsohardjo, misalnya, ini merupakan seleksi Pra PON kedua yang ia lakoni. “PON kemarin (2016) saya juga mendapatkapan panggilan seleksi tapi gagal terpilih. Semoga untuk PON edisi selanjutnya saya bisa masuk mewakili Jatim,” katanya. Adelaide juga menjadi bagian dari DBL All-Star 2017 yang sempat berlatih ke Amerika Serikat.
Rangkaian seleksi ini masih akan berlangsung pada hari Minggu, 25 Februari 2018. Agendanya hampir sama dengan hari pertama. Lathan pola-pola dasar penyerangan maupun bertahan mendapatkan porsi yang sangat banyak dalam seleksi tahap pertama ini.
Foto: Annisa Widyarni