NSH Jakarta mendapatkan kemenangan ketiganya musim ini dalam lanjutan IBL 2017-2018 Seri 8 Malang, Sabtu, 24 Februari. Tapi yang istimewa, mereka berhasil menundukkan pimpinan klasemen Divisi Merah, Satria Muda Pertamina Jakarta. Brachon Griffin membuat NSH menjelma menjadi pembunuh raksasa dengan mencetak 50 poin. NSH menang atas Satria Muda dengan skor akhir 79-73.
Griffin menjadi pusat permainan NSH. Ia tampil selama 40 menit, dan sukses menambahkan 7 rebound, 2 asis, 5 asis dan 1 blok. Guard asal Amerika Serikat tersebut sangat tajam dalam eksekusi tembakan dengan 48 persen akurasi (field goals). Selain melakukan drive tajam ke ring Satria Muda, Griffin juga memasukkan lima tembakan tripoin. Ia juga mencetak 6 dari 14 tembakan gratis.
"Ini bukan karena saya. Tapi karena teman-teman yang membantu untuk bisa memenangkan pertandingan. Mereka yang seharusnya mendapat pujian. Mereka hebat," kata Griffin. "Padahal setiap kami bertanding, kami hanya kuat di 20 menit awal, selebihnya kami seperti menyerah. Tapi malam ini, semuanya menunjukkan sikap pantang menyerah dan berjuang sampai akhir pertandingan."
Menundukkan Satria Muda memang menjadi misi sulit bagi tim-tim dibawahnya. Tapi ketika ada kesempatan untuk menang, NSH mampu memaksimalkan peluang tersebut. Sebab, NSH awalnya sudah tertinggal 7-25 di awal kuarter kedua. Mereka baru memangkas jarak itu di kuarter ketiga dan keempat. Satria Muda memimpin perolehan poin selama 37 menit.
Puncaknya di kuarter keempat NSH bisa mencetak 12 poin beruntun, yang membawa mereka menyusul perolehan poin, 55-59. Merasa mendapatkan peluang untuk menang, semangat pemain NSH bangkit. Mereka mampu unggul 28-24 di kuarter keempat. Ini yang membuat Satria Muda tumbang.
"Malam ini saya melihat NSH yang saya mau. Seperti inilah seharusnya tim NSH. Dari awal musim, saya ingin pemain lokalnya bisa punya mental juara. Mereka tidak perlu takut dengan nama besar lawan. Di lapangan, semuanya sama. Kami pun punya peluang untuk menang," jelas Wahyu Widayat Jati, kepala pelatih NSH.
Salah satu angka yang mencolok dari catatan statistik Satria Muda adalah turnover. Malam ini mereka melakukan 22 turnover. Jamarr Andre Johnson jadi pemain yang paling banyak melakukan kesalahan tersebut dengan delapan kali turnover. Dari kesalahan Satria Muda ini, NSH bisa memanfaatkan menjadi 28 poin.
Jamarr mencetak 18 poin dan 11 rebound, lalu Dior Alexandros Lowhron menambahkan 16 poin dan 15 rebound. Pemain lokal Satria Muda yang tampil bagus yaitu Laurentius Steven Oei dengan sumbangan 13 poin. Tapi performa tersebut belum cukup membawa Satria Muda menang. Padahal di pertandingan ini, NSH hanya memainkan satu pemain asing. Jason Carter absen lantaran cedera pergelangan kaki.
"Ini pelajaran berharga untuk kami. Ini jadi cambuk bagi pemain. Lawan bagus sekali, mereka lebih agresif dari tim kami," kata kapten Satria Muda, Christian Ronaldo Sitepu.
Kekalahan tersebut memang tidak berpengaruh pada posisi Satria Muda di klasemen. Sebaliknya pun sama, NSH tetap ada di peringkat terbawah Divisi Merah. Tapi, kepala pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh berkomentar bahwa timnya harus tahu bahwa kesalahan bisa dimanfaatkan lawan. Lalu yang paling penting, selanjutnya mereka akan menghadapi tim-tim yang lebih hebat di playoff. (*)
Foto: Hariyanto