Pagi ini, Rabu, 21 Februari 2018, media-media Amerika Serikat seperti USA Today, Bleacher Report hingga ESPN, santer memberitakan sebuah skandal di kalangan bola basket mahasiswa. Menurut kabar itu, hari ini NCAA benar-benar membatalkan gelar juara tim basket putra University of Louisville menyusul skandal striptis dan seks yang melibatkan pekerja seks komersial, penari striptis, pemain bahkan calon pemain. Pembatalan itu sekaligus menjadi yang pertama kalinya di kompetisi antarmahasiswa Divisi I.
Secara keseluruhan, NCAA membuat Cardinals —sebutan tim basket kampus itu— untuk menghapus prestasi yang didapat dalam kurun waktu 2012-2015. Prestasi itu termasuk 123 kemenangan di NCAA, termasuk gelar juara 2013. Sehingga mau tidak mau, Cardinals perlu menurunkan spanduk juara mereka dan mengembalikan trofi.
Selain itu, NCAA juga memaksa Louisville mengembalikan pendapatan mereka yang mencapai AS$600 ribu. Angka itu didapat dari bagi hasil penjualan tiket selama kurun waktu yang sama. Menurut Greg Postel, rektor sementara Lousville, jumlah itu memang lebih kecil dari perkiraan. Namun, pencabutan gelar juara tentu saja cukup membuat mereka syok.
“Kami percaya NCAA melakukan kesalahan dengan keputusan ini,” ujar Postel, seperti dinukil dari USA Today.
NCAA sebenarnya sudah mengaji hal ini sejak lebih dari dua tahun lalu. Mereka berusaha menguak skandal tersebut setelah Katina Powell menuliskan pengalamannya dalam sebuah buku, “Breaking Cardinal Rules: Basketball and the Escort Queen”. Dalam tulisannya itu, Powell menyebutkan Andre McGee, bekas direktur operasional tim basket Louisville, membayarnya seharga AS$10 ribu untuk 22 penampilan erotis di asrama Cardinals sejak 2010-2014.
Rick Pitino, kepala pelatih tim basket putra Lousville Cardinals, yang dipecat kampusnya pada Oktober 2017 menyusul skandal yang terjadi belakangan ini. Foto: Getty Images
Rick Pitino, pelatih Cardinals yang dipecat pada Oktober 2017 lalu, mengaku tidak mengetahui tentang hal tersebut. Ia tidak tahu soal pesta di asrama yang melibatkan pemain dan calon pemain itu. Namun, pada akhirnya ia harus bertanggung jawab atas skandal itu lantaran gagal mengawasi pergerakan McGee. Ia dihukum tidak bisa menemani timnya sebanyak lima laga di ACC musim ini.
Dua hari setelah pemecatan Pitino, direktur atletik Tom Jurich juga ikut dipecat. Pemecatan-pemecatan itu dilakukan menyusul skandal yang terjadi di Louisville belakangan ini. Skandal striptis dan seks membuat semua lapisan di kampus tersebut kalang kabut.
Sementara itu, Vince Tyra, direktur atletik sementara, ikut buka suara atas skandal yang terjadi di kampusnya. Menurutnya, meski spanduk juara harus diturunkan dan piala dikembalikan, tim basket putra yang telah menjuarai kompetisi ini tetaplah juara.
“Kami memang mencabut gelar juara itu, tapi kami tidak akan mencabut pengakuan itu dari hati dan pikiran kami,” ujar Tyra.
Kabar pencabutan gelar juara ini juga telah sampai kepada bekas pemain Cardinals. Kevin Ware, yang mengambil bagian dari tim juara itu, misalnya, mencuit pendapatnya di Twitter. Baginya, ia tetaplah seorang juara setelah menumbangkan Michigan 82-76 meski hari ini NCAA mencabut gelar tersebut.
Luke Hancock, bekas pemain lainnya sekaligus peraih Final Four Most Outstanding Player 2013, ikut mengeluarkan pendapatnya kepada Jeff Goodman, ESPN. Katanya, ia tidak terlalu peduli dengan pencabutan itu. “Kami memenangkan pertandingan itu. Itu tidak serta merta membuat gelar itu tidak pernah terjadi,” katanya.
Foto: USA Today Sports