Setelah berita pemecatan Mike Brown tersebar di media, banyak spekulasi yang beredar. Khususnya sosok pengganti yang cocok untuk menangani Sacramento Kings. Meskipun nilai waralaba tim meroket hingga AS$3,7 miliar, naik 11 persen dari AS$3,3 miliar tahun lalu, namun mereka mengalami masa sulit di lapangan. Musim lalu berakhir dengan kegagalan mereka menembus turnamen play-in setelah finis di peringkat kesembilan di Wilayah Barat. Tahun ini kalah 12 dari 17 pertandingan terakhir mereka. Masa sulit itu akhirnya membuat pelatih kepala Mike Brown kehilangan pekerjaannya.
Kepergian Brown terjadi setelah kekalahan telak Sacramento, kekalahan 114-113 dari Detroit Pistons pada hari Kamis. Kekalahan ini menandai kekalahan kelima berturut-turut Kings dan membuat rekor musim mereka turun menjadi 13-18, sehingga mereka berada di posisi ke-12 di Wilayah Barat. Waktu yang sulit, terutama karena Brown menandatangani perpanjangan kontrak yang menguntungkan pada bulan Juni tahun lalu yang seharusnya membuat dia bertahan hingga tahun 2027.
Meski begitu, Brown meninggalkan catatan mengesankan. Persentase kemenangannya sebesar 54,9 persen (107-88) dan babak playoff yang mengakhiri paceklik Kings selama 16 tahun menjadi catatan yang menonjol. Para penggemar bahkan melihatnya meraih penghargaan NBA Coach of The Year pada tahun 2023.
Kings butuh jawaban, dan mereka butuh jawaban itu dengan cepat. Setelah berpisah dengan Mike Brown hanya dalam 31 pertandingan musim ini, mereka menyerahkan kendali kepada asisten pelatih Doug Christie untuk sementara. Namun, perbaikan cepat ini hanya bisa bertahan sebentar. Dengan tim yang terus berubah dan waktu yang terus berjalan, Kings harus memilih pelatih kepala yang bisa menenangkan keadaan. Ini bukan tugas yang mudah, terutama di pertengahan musim.
Beberapa nama yang muncul di media juga cukup menarik. Seperti yang dikatakan legenda NBA yang sekarang jadi analis, Kevin Garnett. Menurutnya, Sam Cassell dianggap sebagai salah satu kandidat yang bagus untuk jadi kepala pelatih Kings. Asisten pelatih Boston Celtics sebelumnya menjadi kandidat utama untuk posisi pelatih kepala di Lakers. Cassell juga sosok seorang pemimpin berpengalaman dengan 15 tahun pengalaman melatih NBA.
Namun, Cassell bukan satu-satunya nama yang dibicarakan. Terry Stotts, dengan 13 tahun pengalaman sebagai kepala pelatih, adalah kandidat kuat lainnya. Meskipun rekor playoff-nya (23-44) tidak terlalu mengagumkan, pengalamannya dengan tim seperti Portland Trail Blazers, Milwaukee Bucks, dan Atlanta Hawks menjadikannya pilihan yang tepat untuk situasi Kings.
Lalu ada Mike D'Antoni, si ahli menyerang. Dengan Kings yang kesulitan di posisi ke-24 dalam tembakan tiga angka (34,2 persen), pikiran kreatif D'Antoni dapat mengubah serangan mereka. Sekarang waktu akan menentukan ke arah mana Kings ingin melangkah.
Atau, pilihan terakhir adalah tetap menggunakan Christie. Ia telah menjadi staf pelatih Kings sejak 2021 dan memiliki hubungan yang erat dengan organisasi tersebut sebagai mantan pemain. Dengan lebih dari empat musim di Sacramento sebagai pemain, Christie membawa keakraban ke dalam tim yang sangat membutuhkan stabilitas. Jika Kings memutuskan untuk bermain aman, mempromosikan Christie secara penuh waktu bisa menjadi solusi yang paling sederhana. (tor)
Foto: New York Post