Michael Malone menjadi sosok yang tidak senang dengan berita pemecatan pelatih Sacramento Kings Mike Brown. Malone menyebut tindakan Kings dan pemilik tim, Vivek Ranadive, tersebut tidak berkelas.

“Saya benar-benar terkejut dan heran. Lalu saya sadar, mengapa saya heran? Ada dua alasan. Pertama karena sebagai kepala pelatih NBA, Anda akan disalahkan,” kata Malone pada Jumat (27/12) waktu setempat.

“Ketika mereka menang, kemenangan itu karena (Domantas) Sabonis dan (De’Aaron) Fox. Ketika Anda kalah, Mike Brown yang menanggung semuanya. Begitulah cara kerjanya,” imbuh pelatih Denver Nuggets itu.

Baca juga: Pelatih Kings Mike Brown Diberhentikan

Ada alasan Malone membela Brown. Mereka pernah pada posisi yang sama. Keduanya pernah menjadi pelatih Kings. Malone menjadi pelatih Kings pada 2013-2014. Itu merupakan jabatan kepala pelatih pertama Malone di NBA setelah menjadi asisten sejak 1994.

Pada 2013-2014, Malone memiliki rekor 28-54 di posisi ke-13. Ia dipecat di pertengahan musim dan digantikan pelatih interim Tyrone Corbin sampai Kings menunjuk George Karl sebagai pelatih baru.

Malone paham polanya. Sebab, Karl juga bernasib sama dan hanya 1,5 tahun. Hingga Brown mengalami hal serupa. “Dan yang kedua, karena dia (Brown) bekerja untuk siapa. Saya tidak terkejut Mike Brown dipecat karena kami dipecat oleh orang yang sama.”

“Ini benar-benar membuat saya kesal. Mereka kalah lima gim beruntun tadi malam. Lalu berlatih pagi ini dan ada mengumumkan pemecatan itu. Dia (Brown) sedang di mobilnya menuju bandara untuk terbang ke LA dan mereka menelponnya. Tindakan yang tidak berkelas. Tidak punya nyali,” kecam Malone.

Kings memang mengalami awal yang buruk pada musim 2024-2025. Mereka di posisi empat terbawah Wilayah Barat dengan rekor 13-18. Dengan performa seperti itu, sulit bagi Kings untuk menembus playoff.

Padahal waralaba tersebut sempat menjanjikan pada dua musim sebelumnya. Kings lolos playoff pertama kalinya setelah 17 tahun pada 2022-2023. Hanya sampai ronde pertama. Tapi bisa meladeni Golden State Warriors hingga tujuh gim.

Brown berjasa besar atas raihan tersebut. Pada musim pertamanya sebagai pelatih Kings, ia dinobatkan sebagai Coach of the Year 2023. Tapi momentum itu tidak berlanjut ke musim berikutnya. Kings tersingkir di play-in musim lalu. Gagal ke playoff lagi.

Kings belum beranjak dari keterpurukan. Puncaknya kemarin saat mereka kalah dramatis dari Detroit Pistons 113-114. Itu merupakan kekalahan kelima beruntun Kings. Dalam sembilan gim selama Desember, Kings hanya menang empat kali. (rag)

Foto: Getty Images

Komentar