Singapore Slingers mencetak kemenangan 72-65 atas Formosa Dreamers, di OCBC Arena, Minggu, 11 Februari 2018. Ini jadi titik balik Slingers, setelah minggu lalu mereka kalah 69-82 dari Alab Pilipinas. Tapi yang mengejutkan adalah pernyataan kepala pelatih Slingers, Neo Beng Siang yang menganggap bahwa itu kemenangan paling jelek yang dicetak tim asuhannya.
"Ini bagus untuk bangkit kembali setelah kalah dari Alab. Tapi, pertandingan ini benar-benar sebuah kemenangan yang jelek. Meski menang adalah menang. Saya tidak dengan dengan apa yang dilakukan pemain di lapangan," ucapnya, seperti dikutip dari tnp.sg. "Kami berhenti berlari setelah unggul 11 poin, lalu kami melakukan kesalahan bodoh yang membiarkan lawan kembali mendapatkan momentum. Semua pemain hanya berdiri saja, mereka tidak melakukan apa-apa. Mereka juga tidak memainkan bola dengan benar."
Slingers awalnya membuat jarak yang cukup jauh di kuarter kedua dengan keunggulan 39-27. Tapi di kuarter berikutnya mereka melakukan kesalahan yang membuat Dreamers bisa lebih banyak mencetak poin. Dua kali tembakan bebas dari Yu Han Chen membuat Dreamers hanya menyisakan enam poin, 45-51, untuk dikejar di akhir kuarter ketiga.
Slingers terlambat untuk membalikkan keadaan. Sebab pemain Dreamers semakin percaya diri menyerang ring Slingers. Beruntung Slingers punya Christien Charles. Sebab dua kali World Import MVP ABL itulah yang menyelesaikan masalah Slingers. Dia mencetak 34 poin, sementara Xavier Alexander tampil di bawah performanya dengan hanya mengemas 16 poin.
Coach Neo, rasanya perlu untuk memberi timnya istirahat sejenak. Sembari membangun kekuatan untuk menghadapi sisa laga di ABL.
"Kami perlu evaluasi dan beristirahat sejenak. Tapi setelah itu kami harus berlatih lebih keras karena ada Saigon Heat yang menanti. Sebagai tim, secara ofensif dan defensif, saya tidak senang. Itu yang utama, dan harus kami perbaiki segera," ucap Coach Neo.
Slingers sudah menjalani 15 pertandingan dan mereka sudah memenangkan delapan diantaranya. Posisi mereka di klasemen sementara ada di urutan kelima. Bila mengacu peraturan playoff ABL, maka peringkat ketiga hingga keenam dalam klasemen akan berlaga di perempat final. Sedangkan peringkat pertama dan kedua sudah pasti tampil di semifinal. Dengan lima pertandingan yang tersisa, Slingers tidak boleh kalah, kalau mereka tidak mau turun kasta.
"Kami tim yang berbahaya. Kami punya pengalaman. Kami pernah tampil di final, jadi kami tahu apa yang diperlukan dan seperti apa rasanya playoff. Kami harus fokus pada semua detailnya," kata bintang Slingers, Christien Charles. (*)
Foto: ASEAN Basketball League