Ada banyak versi siapa pemain yang layak menjadi Greatest of All the Time (GOAT) atau pemain terhebat sepanjang masa. LeBron James, Michael Jordan, Magic Johnson, Kobe Bryant hingga Stephen Curry itu sudah biasa. Tapi dari pembicaraan itu jarang sekali yang menyebut Shaquille O’Neal.

Itu membuat Shaq merasa agak merana. Mantan bintang Los Angeles Lakers dan Miami Heat itu memang punya berbagai gelar bergengsi. Tapi tidak cukup membawa Shaq masuk setidaknya lima besar GOAT.

“Kalian tahu apa yang mengganggu saya? Saya tidak masuk dalam lima hingga enam besar pembicaraan pemain terhebat sepanjang masa,” ungkap Shaq melalui sinior The Big Podcast.

“Ya memang, saya adalah bigman yang dominan. Tetapi ketika mereka berbicara tentang yang terhebat sepanjang masa, saya bahkan tidak disebutkan. Itu semua membuat saya hancur,” kata pemain berjuluk The Big Aristotle itu.

Shaq aktif sebagai pemain NBA pada 1992 hingga 2011. Ia menjadi No. 1 NBA Draft 1992 dan terpilih sebagai Rookie of the Year 1993. Shaq mengoleksi empat gelar NBA dengan tiga bersama Lakers dan satu dengan Heat.

Kemampuan Shaq sebagai pemain diakui melalui gelar MVP NBA 2000. Sayangnya, meski sebagai salah satu center yang menonjol di NBA, Shaq nyatanya tidak pernah memenangkan gelar Defensive Player of the Year (DPOY).

Shaq hanya sekali menjadi finalis DPOY. Itu terjadi pada 2000. DPOY 2000 jatuh ke tangan Alonzo Mourning. Pada masa-masa itu, Shaq bersaing dengan Hakeem Olajuwon, Dikembe Mutombo, hingga Ben Wallace.

Alasan mengapa Shaq tidak masuk dalam GOAT sering kali dikaitkan dengan persepsi bahwa ia kurang memiliki etos kerja dan umur karier yang pendek di masa puncaknya. Meski menjadi kekuatan yang tak terhentikan di masa jayanya, Shaq tidak bertahan lama. Ia pun hanya memiliki satu gelar MVP.

Terlepas dari topik GOAT, Shaq tetap menjadi pemain legendaris NBA dan dihormati. Ia menjadi salah satu pemain Lakers dan NBA yang diabadikan sebagai patung. (rag)

Foto: Getty Images

Komentar