Dwyane Wade Nyaris Tinggalkan Miami Jika Tidak Ada LeBron

| Penulis : 

Miami Heat mencapai era kejayaan dua dekade silam. Tapi hal itu bisa saja berubah jika Dwyane Wade jadi pindah. Untungnya, LeBron James membuat Wade bertahan. Mereka membawa waralaba tersebut meraih gelar beruntun.

Dalam siniar The OGs yang dipandu oleh Udonis Haslem dan Mike Miller, Wade menceritakan keputusannya bertahan di Miami. Wade sempat ingin pindah ke Chicago saat menjadi agen bebas.

“Saat itu sebenarnya saya hendak meninggalkan Miami. Saya tidak menyangka tidak ada seorang pun di luar sana yang bisa membantu kami mencapai level itu. Bukan karena mereka bukan pemain bagus. Tapi mereka tidak cukup bagus,” kata Wade.

Wade sebenarnya sudah mengoleksi satu cincin juara pada 2006. Itu menjadi gelar pertama dalam sejarah waralaba. Heat masih diperkuat oleh Shaquille O’Neal. O’Neal pindah ke Suns pada 2008.

Setelah kepergian O’Neal, Heat selalu kandas di ronde pertama playoff dalam dua musim beruntun. Hasil itu membuat Wade ingin pindah ke Bulls. Apalagi Bulls memiliki Derrick Rose sebagai MVP termuda dengan prospek yang menjanjikan.

“Saat itu saya ingin menjadi bagian dari tim yang bisa menang. Bagi saya, itu adalah Bulls, tim dari kampung halaman saya. Itulah hal yang saya pikirkan saat menjadi agen bebas di luar Miami. Sampai saya mendapat telepon dari No. 6,” tutur Wade.

No. 6 yang dimaksud adalah LeBron, yang saat itu mengenakan No. 6 di Cleveland Cavaliers. LeBron menghubungi Wade untuk mengatakan ia akan pindah dari Cavaliers. Saat itu mereka sempat berpikir untuk ke Bulls saja. Tapi pada akhirnya LeBron bergabung Heat dengan tambahan Chris Bosh.

“Dari situ kami mulai bertemu langsung dan berbincang. Kami sudah tahu pemain lain. Kami ingin mengajak Chris Bosh. Kami hanya memberi tahu Chris bahwa kami mengadakan pertemuan ini untuk membicarakan beberapa hal. Kami mengadakan pertemuan rahasia di lokasi rahasia,” tuturnya.

Pertemuan itu menghasilkan hal yang besar. Tidak hanya bagi Heat. Tapi juga bagi NBA. Trio Wade, LeBron, dan Bosh bisa dibilang menjadi yang terhebat dalam sejarah. Trio tersebut membawa Heat ke puncak. Heat mencapai Final NBA empat kali berturut-turut. Heat memenangkannya pada 2012 dan 2013, tahun dimana LeBron juga menjadi MVP Final NBA. (rag)

Foto: Getty Images

Populer

Jayson Tatum Sebenarnya Ingin Bergabung dengan Lakers
Lakers Butuh Christian Wood Segera Kembali
NBA Jatuhkan Skorsing 3 Gim kepada Joel Embiid
Berpisah dari Satria Muda, Arki Dikania Wisnu Beri Isyarat Gabung Tim Baru
Kondisi Anthony Davis Dipertanyakan Setelah Kalah dari Pistons
Stephen Curry Kembali untuk Hajar Wizards, Bekal Bagus Jelang Lawan Celtics!
Bucks Menelan Rekor 1-6, Doc Rivers Berupaya Tetap Optimis
Pertahanan Hebat Jadi Kunci Keberhasilan Thunder Melaju 7-0
Dwyane Wade Nyaris Tinggalkan Miami Jika Tidak Ada LeBron
Debut Paul George Bareng Sixers Dinodai Suns