Momen ini benar-benar terjadi di pertandingan Brooklyn Nets melawan Memphis Grizzlies, di mana Dennis Schroder meminta kepala pelatihnya, Jordi Fernandez, untuk menyerahkan bola terakhir padanya. Kepercayaan itu dibayar dengan membawa Nets menang, 119-106, atas Grizzlies, yang menunjukkan bahwa performa Schroder di awal musim ini membawa keyakinan bagi manajemen. Sementara Pelatih Fernandez bilang bahwa Schroder masih terbawa suasana FIBA World Cup dan Olimpiade.
Schroder mencetak 33 poin, poin tertingginya sebagai pemain Nets, ditambah delapan asis. Dia mencetak 11 poin di kuarter keempat untuk mendorong Nets meraih kemenagan. Itu adalah malam yang panas lagi bagi garda utama veteran itu, yang mengawali musim terbaiknya dengan sangat menakjubkan.
"Ya, saya katakan kepadanya bahwa saya ingin memenangkan pertandingan," kata Schroder "Jadi, sekarang ini berhasil karena kami menggiring bola dan saya masuk ke area pertahanan dan saya membuat keputusan dari sana. "Dan, saya menyuruhnya untuk memberikan bola kepada saya, dan dia berkata, ‘Oke, saya yang pegang.’ Dan untungnya, kami juga memenangkan pertandingan."
Schroder, yang memasuki tahun ke-12 di NBA, mencetak rata-rata poin terbaik sepanjang kariernya, 24,6 poin di lima pertandingan pertama musim ini, dan menempati peringkat ke-19 di liga. Dia melakukan tembakan 54 persen dari lapangan dan 55 persen dari luar garis tripoin. Ia mencetak rata-rata lebih banyak poin daripada saat bermain untuk Jerman di Olimpiade Paris musim panas ini (19,7) selama tiga pertandingan, dan lebih banyak dari dua musim bermain untuk negara itu di turnamen FIBA pada tahun 2019 (19,6) dan 2023 (19,7). Rata-rata karier NBA-nya adalah 14,4 poin per gim.
Pemain asli Braunschweig, Jerman, berusia 31 tahun itu juga memiliki asis tertinggi dalam kariernya, yaitu 8,2 asis per pertandingan, yang membuatnya berada di peringkat kelima di liga.
Sementara Schroder memiliki kontrak AS$13 juta, yang akan berakhir dan berpotensi digunakan untuk pindah pada "trade deadline". Schroder diakuisisi dari Toronto Raptors musim lalu pada "trade deadline" dengan imbalan Spencer Dinwiddie. Nets menambahkannya dengan harapan ia akan berpasangan baik dengan Ben Simmons dan membantu tim bersaing untuk mendapatkan tempat play-in.
Sejak saat itu, ia telah menstabilkan posisi garda utama Nets, yang sempat menjadi titik ketidakpastian di luar musim karena kesehatan Simmons yang selalu dipertanyakan dan tidak adanya pemain muda yang sesuai dengan kriteria mereka.
Foto: New York Post
Sekadar mengingat, bahwa ketika pelatih Jerman Gordon Herbert mengangkat pemain super berbakat Dennis Schroder sebagai kapten tim nasional sebelum FIBA EuroBasket 2022, tanah berguncang di seluruh Jerman.
Apakah menempatkan seorang penjaga yang dianggap oleh sebagian orang sebagai figur yang memecah belah dalam susunan tim nasional benar-benar ide yang bagus?
Waktu itu, banyak yang tidak yakin dengan keputusan Herbert. Masalahnya, bagi sebagian orang, Schroder lebih peduli pada dirinya sendiri daripada tim. Yang lain melihat Schroder sebagai pemimpin yang dibutuhkan Jerman jika mereka ingin mencapai kejayaan.
Perjudian Herbert membuahkan hasil karena Schroder membawa Jerman meraih Piala Naismith. Schroder tidak hanya unggul dalam hal produktifitas, poin, asis, dan juga berperan dalam pertahanan. Jerman juga unggul. Tidak ada perpecahan dalam tim, tidak ada pertikaian. Semua orang menuju ke arah yang sama, dipimpin oleh Schroder.
Hadiahnya bukan hanya finis di tempat ketiga di Berlin pada FIBA EuroBasket 2022, tetapi menjuarai FIBA Basketball World Cup 2023, dan finis di tempat keempat pada Olimpiade di Prancis. Kemungkinan besar, kebangkitan Jerman ke ranah elite internasional tidak akan terjadi jika Herbert tidak mengangkat Schroder menjadi kapten.
Sekarang, di NBA, Schroder bermain seperti dia adalah kapten Jerman. Dalam musim penuh pertamanya bersama tim setelah diperdagangkan ke Brooklyn musim lalu, Schroder mencetak rata-rata 22,5 poin dan 8,3 asis per pertandingan.
Nets sangat gembira memiliki pemain Jerman itu di tim mereka. Nets memiliki catatan 2-3, namun satu kekalahan terjadi pada hari pembukaan melawan Atlanta dengan selisih hanya empat poin, dan kekalahan lainnya, melawan raksasa konferensi Barat Denver, dialami dalam perpanjangan waktu.
Kepala pelatih Nets, Jordi Fernandez, yang melatih Kanada hingga meraih tempat ketiga di World Cup dan Perempat Final di Olimpiade, berkata tentang Schroder, "Pada satu titik, ia berkata, 'Berikan saja bolanya. Saya akan mengurusnya.' Dan itulah yang dilakukannya. Ia seorang pemimpin.
"Dia menempatkan semua orang pada tempatnya. Jika dia harus mencetak poin, maka dia mencetak poin. Dan, dia menyelesaikan permainan. Jadi, sangat, sangat, sangat bagus memiliki dia di lapangan."
Keputusan Herbert untuk menjadikan Schroder kapten membuahkan hasil bagi Jerman. Keputusan ini mungkin juga akan membuahkan hasil bagi Nets. (*)
Foto: New York Post