Kawhi Leonard telah lama dikenal sebagai salah satu pemain paling berbakat di NBA. Dengan dua gelar juara NBA (2014, 2019), dua penghargaan MVP Final (2014, 2019), dan dua gelar Defensive Player of the Year (2015, 2016) menunjukkan banyak hal tentang kemampuan dan pengaruhnya terhadap tim. Meskipun baru berusia 33 tahun, isu yang semakin kencang berhembus adalah tentang pensiun. Karena ada banyak riwayat cedera, dan sampai sekarang belum bisa diatasi.
Saat sehat, Leonard tidak diragukan lagi masuk dalam 10 pemain terbaik di NBA. Kemampuannya untuk tampil dalam situasi bertekanan tinggi, terutama di babak playoff, semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu yang terbaik. Pemain berjuluk "The Claw" tersebut telah memperoleh salah satu nilai plus-minus terbaik setiap tahun saat ia bersama Clippers +11, +12, +9, +12. Dalam 12 tahunnya sejak musim pertamanya, nilai plus-minusnya selalu positif setiap tahun. Masa jayanya bukan hanya sekedar menjadi pemain bertahan terbaik, Leonard secara sah masih menjadi salah satu penembak jarak menengah terbaik di liga.
Baca juga: Kendrick Perkins Menyarankan Kawhi Leonard untuk Pensiun Saja
Meskipun prestasinya mengesankan, desakan pensiun semakin kencang berhembus. Sebab cedera yang dialami Kawhi terus membayangi masa depannya. Dampak fisik dari cederanya dan ketidakpastian seputar kemampuannya untuk tetap sehat membuat pensiun menjadi pertimbangan yang masuk akal karena beberapa alasan.
Pertama adalah kesehatan jangka panjang. Menurut Alamedad, Chief Operating Officer at TWSN, Leonard lebih baik pensiun karena jika terus berjuang melawan cedera, maka dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut dan penurunan kualitas hidup pasca-karier. Sehingga emprioritaskan kesehatan daripada permainan adalah hal yang penting, terutama mengingat efek jangka panjang dari cedera yang berulang.
Kedua, Clippers telah berinvestasi besar pada Leonard sebagai bintang utama tim tersebut. Ketidakmampuannya untuk tetap sehat tidak hanya memengaruhi kariernya, tetapi juga rencana tim untuk maju. Pensiun dapat memungkinkan tim untuk membangun kembali dan menemukan inti yang konsisten, tanpa menunggu waktu pemulihan Leonard yang tidak pasti.
Foto: The Boston Globe
Ada 5 riwayat cedera yang dialami Leonard, dan terakhir membuatnya absen hingga awal musim 2024-2025.
1. Cedera Paha Depan Kanan (2017): Cedera ini menghantui Kawhi selama babak playoff 2017, yang memaksanya keluar dari Gim 1 melawan Golden State Warriors. Ketidakhadirannya berdampak besar pada Spurs, yang tersingkir di babak kedua.
2. Cedera Pergelangan Kaki Kiri (2019): Setelah ditukar ke Toronto Raptors, Kawhi berhasil membawa tim tersebut meraih gelar juara. Namun, ia berjuang melawan masalah pergelangan kaki selama babak playoff, yang menyebabkannya absen dalam pertandingan selama musim reguler sebagai bagian dari manajemen beban Clippers.
3. Patellar Tendinopathy (2020): Kawhi mengalami masalah lutut yang berujung pada patellar tendinopathy, suatu kondisi yang dapat berdampak serius pada performa dan umur panjang. Masalah ini menjadi jelas pada babak playoff 2020, saat Los Angeles Clippers kalah telak di babak kedua.
4. Cedera ACL (2021): Mungkin pukulan paling telak bagi kariernya datang ketika Kawhi mengalami robekan ACL kanan selama babak playoff 2021. Cedera ini membuatnya absen sepanjang musim 2021-2022 dan terus memengaruhi penampilannya sejak saat itu.
5. Masalah Lutut yang Berkelanjutan (2022-sekarang): Setelah kembali ke lapangan, Kawhi menghadapi masalah lutut tambahan, yang telah membatasi menit bermain dan penampilannya selama musim 2022-2023 dan hingga musim ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan jangka panjangnya dan kemampuannya untuk berkompetisi. (*)
Foto: Fadeaway World