Bronny James diambil dari Draft NBA 2024 oleh Los Angeles Lakers sebagai pemain pilihan ke-55. Dalam sejarah NBA ada banyak cerita tentang pilihan ke-55 yang patut diingat. Ada yang bagus, namun ada pula yang buruk. Secara keseluruhan, harapan rendah untuk pemain NBA mana pun yang direkrut sebagai pilihan ke-55.
Ada empat pemain pilihan ke-55 yang tampil dalam pertandingan NBA musim lalu. Mereka adalah Aaron Wiggins (Draft 2021, 78 pertandingan dengan OKC Thunder), Patty Mills (Draft 2009, 19 pertandingan dengan Atlanta Hawks dan 13 pertandingan lagi dengan Miami Heat), Gui Santos (Draft 2022, 23 pertandingan dengan Golden State Warriors), dan Isaiah Wong (Draft 2023, satu pertandingan dengan Indiana Pacers).
Ketika Portland Trail Blazers menggunakan pilihan ke-55 dalam draft NBA 2009 untuk Patty Mills, tak seorang pun berharap banyak. Nate McMillan yang melatih Portland saat itu tidak berencana untuk mempertahankannya di tim. Kevin Pritchard adalah manajer umum saat itu juga tidak berencana untuk mempertahankan Mills.
Namun pemilik klub Paul Allen mengabaikan keduanya (McMillian dan Pritchard), dan Mills mendapat tempat terakhir dalam daftar pemain sebagai pemain pemula. Keputusan Allen benar dalam memprediksi bahwa Mills memiliki potensi besar. Mills menjadi juara NBA dan peraih medali Olimpiade.
"Saya seorang kompetitor," kata Mills, yang kini bermain di Utah Jazz dan akan memasuki musim NBA ke-16, "Saya selalu menyukai tantangan. Saya selalu seperti itu."
Bronny James seharusnya meniru Mills. Putra dari pencetak poin terbanyak sepanjang masa NBA LeBron James tersebut adalah pilihan ke-55 dalam draft tahun ini oleh Lakers, tim ayahnya. Lakers tahu ketika mereka membuat pilihan itu, mereka akan menjadi sasaran kritik. Beberapa pengamat mengatakan bahwa angka-angka Bronny di USC membuatnya tidak layak mendapat kesempatan di NBA. Tidak sedikit yang menyebut adanya nepotisme, atau bahkan tim itu hanya ingin "menjilat" ayahnya.
Jika kasus statistik terburuk terjadi pada Lakers, bahwa Bronny James tidak pernah memberikan kontribusi yang berarti, maka menjadi dakwaan terhadap pilihan tersebut akan semakin berat. Bahkan, karier Bronny bisa berakhir buruk, seperti yang biasanya terjadi pada pilihan ke-55.
Dari 30 NBA draft terakhir, hanya ada dua pemain pilihan ke-55 yang mencetak lebih dari 1.500 poin dalam karier NBA mereka. Mills adalah salah satunya, dan E'Twaun Moore masuk dalam daftar ini. Hanya 11 dari pemain pilihan tersebut yang mencetak lebih dari 100 poin di liga. Tetapi 13 dari 30 pemain tersebut sama sekali tidak mencetak poin dalam karier NBA mereka. Dan, sepertiga dari mereka bahkan tidak pernah bermain di liga.
"Saya pikir tekanan yang dialaminya, tekanan yang melekat padanya, sedikit berbeda dari kebanyakan pemain yang dipilih di putaran kedua, kebanyakan pemain berusia 20 tahun," kata pelatih Lakers JJ Redick, "Namun saya tidak merasakan adanya rasa gugup. Bagi kami, hal yang kami bicarakan dengannya adalah Anda hanya perlu lebih konsisten dengan energi dan usaha Anda setiap hari."
Itu bukan kritik. Bronny James pernah mengalami momen baik dan buruk. Semua pemain baru mengalaminya. Namun dengan "James" di bagian belakang kausnya, dengan ayahnya yang pernah bermain bersamanya di lapangan, sebagai duo ayah-anak pertama di liga dalam satu pertandingan, tekanan padanya akan lebih besar. (*)
Foto: Spectrum News