Superbowl—final liga sepak bola amerika—memang memiliki sajian berupa hiburan tengah babak (halftime show). Mereka hampir selalu bisa menampilkan sesuatu yang menarik untuk menghibur penontonnya. Tahun ini, misalnya, National Football League (NFL) menghadirkan megabintang dunia musik, Justin Timberlake, di tengah-tengah pertandingan.
Kendati demikian, menyebut Superbowl sebagai satu-satunya sajian olahraga yang memiliki hiburan adalah salah kaprah. Pesta olahraga kelas dunia sebenarnya sering melakukannya. Piala Dunia sepak bola bahkan membuat pesta pembukaan sendiri dengan mengundang banyak pegiat seni, baik itu tarian maupun nyanyian. Kalau mau cermat, acara dengan skala lebih kecil pun memiliki hiburannya tersendiri. Saya melihat betapa ramainya hiburan-hiburan di Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat pada 2016 lalu. Saya selalu kagum dengan koreografi yang melibatkan banyak orang dan petasan.
Di waktu lain, saya juga pernah melihat JKT48 tampil di sebuah turnamen futsal di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat. Grup idola itu mengisi acara Pocari Sweat Futsal Championship 2017. Mereka turun ke lapangan untuk menyanyi dan menari sementara para penonton bersorak sambil melambaikan tangan. Suasananya meriah dan gemerlap.
Selain itu, menyebut Superbowl sebagai satu-satunya olahraga yang memiliki halftime show saya pikir lebih salah lagi. Karena bagaimanapun, olahraga lain telah melakukan ini. NBA sebagai liga bola basket paling tersohor di dunia, misalnya, telah melakukannya sejak lama. Mereka tidak hanya menampilkan tarian saja. Bedanya, Superbowl yang setahun sekali itu menampilkannya di final, NBA menyajikannya di All-Star Weekend.
Dalam gelaran NBA All-Star, NBA tampak selalu mengundang bintang tamu. Pada 2017 lalu, mereka mengundang John Legend tampil di tengah-tengah penonton. Ia bahkan tampil lebih lama dari Timberlake di Superbowl, karena Legend memberi hiburan selama lebih dari 13 menit.
Dua tahun sebelumnya, NBA lebih hebat lagi. Mereka berhasil mengundang Sting untuk mengisi hiburan tengah babak. Musisi bernama asli Gordon Matthew Thomas Sumner itu terkenal berkat kiprahnya bersama band legendaris asal Inggris—The Police.
Jika Superbowl pernah mengundang Beyonce, Coldplay, dan Bruno Mars, NBA juga sebenarnya tidak kalah. Pada 2012 silam, mereka pernah menampilkan Pitbull, Chris Brown, dan Ne-Yo di laga All-Star. Sulit mengatakan ketiga penyanyi itu tidak seterkenal bintang tamu Superbowl.
Di lain waktu, NBA All-Star 2009 menyajikan penampilan menarik. Kala itu mereka mengenalkan Shaquille O’Neal dengan cara unik. Ia menari terlebih dahulu bersama Jabbawockeez, kelompok tari terkenal di Amerika Serikat, sebelum benar-benar masuk ke lapangan. Penampilan itu menjadi introduksi paling epik yang pernah O’Neal tampilkan di All-Star.
Dengan fakta-fakta di atas, maka terbukti Superbowl bukan satu-satunya acara yang menampilkan olahraga dengan hiburan dalam satu paket. NBA nyatanya tidak bisa melepas diri dari bantuan dunia hiburan seperti musik, tari, dan sebagainya. Lebih jauh dari itu, pesta olahraga nasional sampai internasional juga tampaknya selalu menghadirkan hiburannya sendiri-sendiri.
Foto: NBA, Getty Images