Rans Simba Bogor memperbesar peluang meraih tiket semifinal IBL All Indonesian 2024. Mereka meraih kemenangan kedua dengan menumbangkan Prawira Harum Bandung 63-59 di Hall A Basket Senayan, Jakarta.
Pertandingan berlangsung ketat. Terjadi 13 kali pergantian kedudukan dan enam kali skor imbang. Rans lebih banyak dalam posisi memimpin dengan margin terbesar delapan poin. Meski secara statistik, Rans kurang daripada Prawira.
“Dari awal kami tekankan bermain dengan hati dan semangat. Kami nggak menang begitu saja. Ada fight, defense, body contact, nggak mau kalah. Dari segi statistik kalah semuanya. Cuma bagusnya kami 12 turnover dan bisa fokus sampai akhir,” ungkap Asisten Pelatih Rans Wendha Wijaya usai pertandingan.
Rans bermain lebih kolektif. Mereka mendapatkan momentumnya di kuarter ketiga. Rans merebut 19 offensive rebound dan memperoleh 19 poin. Selain itu, Prawira lebih banyak melakukan kecerobohan dengan 18 turnover yang menyumbang 15 poin untuk Rans.
Fatur Dzikri Shihab menjadi pencetak poin terbanyak Rans. Fatur mengumpulkan 16 poin dan 5 rebound. Ia memperolehnya dari 4/10 tembakan plus 7/9 tembakan gratis selama 30 menit. Argus Sanyudy juga bermain dominan dengan mencetak dobel-dobel 12 poin dan 14 rebound plus 2 asis dan 4 steal. Argus membukukan 5/12 tembakan.
“Kami sudah sepakat bermain pakai hati. Walaupun menembak, rebound, kami kalah, kami tidak terlalu mempedulikan. Banyak miss shot, tapi pokoknya balik ke defense dan bermain pakai hati,” imbuh Fatur.
Sementara itu, Prawira bermain kurang memuaskan. Pelatih Prawira David Singleton mengakui timnya memang bermain tidak sesuai ekspektasi. Prawira hanya memasukkan 17 tembakan dari 66 percobaan.
Yudha Saputera dengan 16 poin, 4 rebound, dan 6 asis. Yudha kehilangan 22 tembakan dari 26 percobaan. Poin Yudha dibantu oleh 5 tembakan gratis tepat sasaran. Pandu Wiguna membantu dengan dobel-dobel 18 poin dan 11 rebound. Pandu tidak meleset dalam 6 tembakan gratis.
“Bukan pertandingan seperti yang kami harapkan. Entah kenapa kami belum tahu. Kami akan melakukan evaluasi dengan melihat tayangan ulang dan mencari tahu letak kesalahannya. Tidak ada alasan. Ini kekalahan yang mengecewakan,” kata Singleton. (rag)
Foto: IBL