Pelita Jaya Jakarta berhasil menutup Indonesian Basketball League (IBL) 2018 Seri VII Cirebon dengan sapu bersih. Tampil melawan Satya Wacana Salatiga di laga pembuka hari ini, Minggu 4 Februari 2018, mereka memenangkan laga keduanya. Pelita Jaya unggul 103-79 di GOR GMC, Cirebon, Jawa Barat.

C.J. Giles mencetak double-double dengan 23 poin dan 14 rebound. Wayne Bradford di tempat kedua dengan 22 poin. Sementara itu, pemain lokal Pelita Jaya, Respati Ragil, cukup gemilang dengan 16 poin dengan persentase tripoin 66,7 persen. Xaverius Prawiro dan Adhi Pratama juga memberi masing-masing 10 poin.

Di sisi lawan, Satya Wacana cenderung mengandalkan Madarious Gibbs. Pemain asing ini mencetak 41 poin, 9 rebound, 5 steal, dan 4 asis. Namun, ia tidak mendapat dukungan dari Jontaveous Sulton siang ini. Center asing itu mengalami cedera dan tidak bisa main meski namanya ada dalam daftar susunan pemain.

Meski begitu, Satya Wacana mendapat sokongan dari pemain lokal mereka Andre Adriano. Pemain bernomor punggung 15 itu mencetak 15 poin. Akan tetapi, bagaimanapun absennya Sulton berdampak besar.

Pelita Jaya yang tampil dengan skuat utama mampu melihat kesempatan itu. Mereka memanfaatkan peran pemain besar di bawah ring untuk mendulang angka. Setidaknya dari sana mereka bisa mencetak 58 poin.

“Ketidakhadiran Sulton cukup besar juga,” ujar Efri Meldi, kepala pelatih Satya Wacana. “Tadi malam dia mengeluh sakit, ternyata tidak bisa main. Saya jadi harus mengubah rencana.”

Dengan tidak adanya Sulton, Meldi pun meminta kepada pemainnya untuk bertahan lebih ke dalam. Menurut Andre Adriano, hal itu dilakukan supaya ia dan rekan-rekannya bisa meredam gempuran Pelita Jaya di bawah ring. Namun, kedalaman skuat tim juara bertahan tersebut memang sulit ditaklukan. Pelita Jaya pun menang 103-79.

Dnegan demikian, Pelita Jaya pun berhasil menyapu bersih seri ini. Mereka mengemas dua kemenangan dari dua laga. Sementara itu, Satya Wacana hanya menang sekali dari tiga laga di seri ini. Kedua tim selanjutnya akan fokus ke seri terakhir di Malang.

Foto: Hari Purwanto

Komentar