Karier kepelatihan Steve Nash hanya berlangsung selama tiga musim, dengan musim ketiga hanya melatih tujuh laga saja. Tampaknya, Nash tidak melihat pelatih sebagai masa depan yang cerah baginya. Dia menyatakan tidak ingin melatih tim profesional dalam waktu dekat
Ketika ia mengakhiri karier bermain profesionalnya, Steve Nash menjadi kepala pelatih NBA hanya dalam beberapa tahun. Nash ditunjuk sebagai kepala pelatih Brooklyn Nets pada tahun 2020 dan mengambil alih tim yang baru saja merekrut Kevin Durant untuk bergabung dengan Kyrie Irving sebagai duo baru yang tangguh di liga. Dua tahun kemudian, Nash berpisah dengan organisasi tersebut dan tidak pernah menjadi pelatih lagi sejak saat itu.
Foto: nba.com
Pada musim 2020-2021 Nash mencetak rekor 48-24 atau dengan persentase kemenangan 66,7 persen. Di babak playoffs, Nash mencetak rekor 7-5. Lanjut ke musim kedua (2021-2022), Nets menang 44 kali dari 82 pertandingan atau dengan persentase 53,7 persen. Di babak playoff, mereka disapu 0-4 di putaran pertama. Kemudian di musim 2022-2023, Nash diberhentikan setelah hanya menang dua kali dari tujuh laga.
Jika ditotal, Nash menjadi pelatih NBA dalam 161 pertandingan musim reguler dengan rekor 94-67 atau dengan persentase kemenangan 58,4 persen. Lalu dalam 16 laga playoff, dia menang tujuh kali dari 16 pertandingan.
Mantan MVP NBA dua kali itu menghadiri acara bincang-bincang bisnis "I Feel Slovenia Night of the Dragon" yang didedikasikan untuk Goran Dragic, di mana Nash menjelaskan rencana saat ini dan masa depannya terkait kepelatihan.
"Itulah yang saya pikirkan. Pelatihan adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya dan keluarga. Saya tidak ingin menjadi pelatih karier. Saya hanya ingin membantu proyek itu," kata Nash. "Saya tidak merasa pelatihan adalah masa depan saya. Saat ini saya sangat fokus untuk memberikan dampak sebesar mungkin kepada anak-anak saya."
Nash memiliki lima orang anak, dan berada di sana untuk mereka adalah prioritas utamanya saat ini.
"Ada yang menyebutnya ayah, ada yang menyebutnya pengemudi Uber," Nash tertawa saat menceritakan kesehariannya saat ini. "Tetapi pada dasarnya saya hanya membangunkan anak-anak di pagi hari, mengantar mereka ke sekolah, menjemput mereka, mengantar mereka ke latihan, mencoba mengasah kemampuan akademis, atletik, komunikasi mereka, dan sebagainya. Saya rasa saya bisa bilang bahwa saya telah mendapatkan kesempatan untuk memilih memberi anak-anak saya perhatian sebanyak mungkin."
Nash tampil di acara perpisahan Goran Dragic di Serbia. Dia bersama bintang-bintang NBA asal Eropa dalam laga tersebut, seperti Luka Doncic dan Nikola Jokic. (*)
Foto: foxtv.com