Menurut Adrian Wojnarowski dari ESPN, pemain veteran Australia Patty Mills akan kembali ke NBA untuk musim ke-16. Pemain berusia 36 tahun tersebut telah menyetujui kesepakatan satu tahun yang dijamin sepenuhnya senilai AS$3,3 juta untuk musim 2024-2025. Namun yang lebih penting, Mills akan bermain di bawah asuhan kepala pelatih Will Hardy, yang merupakan asisten San Antonio Spurs dari 2015 hingga 2021, saat Mills menjadi bagian dari tim tersebut.
Ini akan menjadi ajang reuni Mills dengan pelatih Will Hardy, yang pernah berbagi enam musim bersama saat Hardy, di bawah asuhan Gregg Popovich dari tahun 2015 hingga 2021. Mills menghabiskan 10 musim di Spurs, bermain di dua Final NBA dan memenangkan gelar juara 2014 dalam penampilannya yang paling kenang para penggemar NBA.
Peran Mills di NBA telah berkurang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir dengan musim produktif terakhirnya terjadi pada tahun 2021-2022 bersama Brooklyn Nets, ketika ia mencetak rata-rata 11,4 poin, 2,3 asis, dan 1,9 rebound per pertandingan. Ia hanya mencetak rata-rata 6,2 poin per pertandingan untuk Brooklyn pada musim berikutnya, dan musim lalu merupakan musim terburuknya sejak tahun pertamanya bersama Portland Trail Blazers pada tahun 2009-2010. Karena Mills hanya mencetak rata-rata 4,0 poin per pertandingan dalam 40 penampilan yang dibagi antara Atlanta Hawks dan Miami Heat.
Namun, ia tetap menjadi veteran ruang ganti yang sangat disegani yang dapat tampil dan bermain sebagai penembak perimeter berbahaya dengan percikan poin, sementara kepemimpinannya akan berharga bagi tim Jazz yang masih muda. Hardy kemungkinan akan mencari Mills untuk menggunakan pengalaman dan sejarah kesuksesannya guna membantu membimbing beberapa pemain muda Jazz musim depan, terutama bagi para garda seperti Keyonte George, Isaiah Collier, dan Johnny Juzang.
Atlet Australia yang dicintai ini baru saja menyelesaikan kampanye Olimpiade yang produktif untuk the Boomers, yang diharapkan akan menjadi penampilannya dengan seragam hijau dan emas.
Setelah secara konsisten meningkatkan permainannya di kancah nasional, Mills menduduki peringkat kedua bagi Boomers dalam hal perolehan poin di Paris, dengan rata-rata 16,5 poin per pertandingan dengan 2,3 tripoin dengan akurasi tembakan tiga angka sebesar 40,9 persen. Mills mencetak poin tertinggi dalam pertandingan, dengan catatan 26 poin dalam kekalahan Australia 95-90 pada perpanjangan waktu melawan peraih medali perunggu Serbia di perempat final. (*)
Foto: X @basketusa