Menghadapi tim Amerika yang penuh dengan All-Stars di Paris, Nikola Jokic mengingatkan dunia betapa hebatnya dia sebenarnya. Pemain bintang Nuggets asal Serbia membuat penggemarnya terbagi dalam pertandingan di Olimpiade. Tim Amerika menang, tetapi Jokic tetap mendapatkan pujian. Khususnya dari penggemar Denver Nuggets.
Tim AS mengalahkan Serbia untuk kedua kalinya di Paris. Lolos adalah deskripsi yang lebih tepat. Serbia mengimbangi permainan Amerika saat Jokic bermain selama 31 menit di pertandingan pembuka babak penyisihan grup, dan kalah 26 poin saat ia berada di bangku cadangan.
Saat mereka bertemu lagi di babak sistem gugur, Jokic bermain selama 2 menit 19 detik saat berjuang mengatasi masalah pelanggaran, dan Tim AS menang hanya dengan selisih empat poin. Penampilan cemerlang Jokic (17 poin, lima rebound, 11 asis) membuat tim Amerika terancam malu dengan sisa waktu 3:06 menit pada hari Kamis.
Penggemar Denver Nuggets merasa bimbang. Mereka tidak bisa mendukung Nikola Jokic, tetapi mereka juga tidak bisa mendukung Amerika Serikat. Jika ada satu pemain yang dapat membawa negaranya meraih prestasi bersejarah, itu adalah Jokic. Ia dan Serbia hampir mendapatkannya.
Jokic menyelesaikan pertandingan dengan 17 poin, 11 asis, 1 steal, dan satu blok. Ia membuktikan sekali lagi bahwa ia adalah pemain basket terbaik di dunia.
"Big Honey benar-benar pemain terbaik di dunia! Hebat sekali pertarungannya," cuit mantan pemain bertahan Nuggets Bruce Brown, yang menghasilkan jutaan dolar dengan bermain bersama Jokic selama satu musim.
Yang terjadi adalah pertandingan klasik. Tim AS mengatasi defisit 13 poin di kuarter keempat, maju ke pertandingan perebutan gelar melawan Prancis pada hari Sabtu dengan kemenangan 95-91 atas Serbia. Bahkan setelah bel berbunyi dan Serbia menundukkan kepala karena kalah, pujian terhadap Jokic tetap berlanjut.
Jokic bermain tanpa diperkuat pemain NBA All-Stars melawan AS, meskipun Bogdan Bogdanovic tampil bak bintang dengan tembakan tajam dan ejekan tajamnya terhadap mantan legenda Nuggets Carmelo Anthony di tempat duduknya di pinggir lapangan.
Serbia dan Jokic belum selesai. Pemain yang tiga kali menjadi MVP itu masih bisa membawa negaranya ke podium, karena Serbia akan melawan Jerman untuk memperebutkan medali perunggu pada hari Sabtu waktu setempat. Penggemar Nuggets dapat menyetel alarm mereka untuk bangun pagi atau begadang semalaman untuk menonton Jokic. Ini akan menjadi kali terakhir ia bermain hingga Nuggets bersiap untuk musim 2024-2025. Sebaliknya, tim AS akan melawan Prancis untuk memperebutkan medali emas. (*)
Foto: fiba.basketball