Grammy Awards memasuki penyelenggaraan ke-60 kemarin, Senin 29 Januari 2018. Dihelat di Madison Square Garden, New York City, New York, Amerika Serikat, acara penganugerahan musik terbesar ini menjalani penyelenggaraan pertama mereka di luar Los Angeles.
Kendrick Lamar keluar sebagai salah satu peraih gelar terbanyak sekaligus meninggalkan cerita tersendiri. Penyanyi rap berusia 30 tahun ini menjadi berita utama media-media hiburan setelah aksi pembukanya menyita banyak perhatian. Aksi pembuka acara yang disiarkan langsung oleh Columbia Broadcasting System (CBS) berubah menjadi aksi penyampaian pesan politik.
Aksi dimulai ketika Kenny menyanyikan lagu berjudul “XXX” yang ada di album "DAMN". Ia tampil bersama beberapa penari latar yang menggunakan seragam tentara Amerika Serikat. Menambah lengkap penampilannya, tak lupa layar belakang panggung diberi animasi bendera Amerika Serikat yang sedang berkibar. Setelah menyelesaikan bagian rap-nya, duo U2, Bono dan the Edge muncul sembari memainkan bagian mereka dalam lagu “American Soul” .
It’s not a place
This country is to me a thought
That offers grace
For every welcome that is sought.
Setelah itu duo U2 berlalu dan lagu berubah masuk ke dalam intro lagu “DNA” milik Kenny. Setelah sekali lagi menyelesaikan bagian rap-nya, seorang seniman lain muncul di atas panggung. Kali ini giliran sang komedian, Dave Chapelle. Setelah menyapa penonton sembari memperkenalkan diri, ia mengucapkan, ”Saya ingin mengingatkan para penonton. Hal yang lebih menyeramkan dari melihat orang berkulit hitam jujur di Amerika Serikat adalah dengan menjadi orang berkulit hitam jujur di Amerika Serikat. Maaf mengganggu, silahkan lanjutkan.”
Kamera lalu kembali mengarah ke Kenny yang kali ini lanjut tampil dengan lagu “King’s Dead” yang merupakan salah satu lagu dalam soundtrack film Black Panther. Kenny tampil tidak seorang diri, ia ditemani seorang perempuan dengan rambut panjang menutup wajah, berbaju putih, dan menabuh sebuah instrumen pukul. Sang penari kemudian bergerak ke bawah Kenny yang kemudian diakhiri dengan suara tembakan. Kamera berpindah sekali lagi ke Dave Chapelle yang kali ini berkata, ”CBS, apakah semua ini tidak masalah? Ia bernyanyi dan menari dan mengambil semua peluang yang ada. Ayo, anak muda lantangkan!” seru Chapelle.
Aksi ditutup dengan kembali ke Kenny yang kali ini didampingi para penari latar dengan baju serempak berwarna merah. Mereka menari bersama di sekitar Kenny sebelum akhirnya Kenny mengakhiri dengan gerakan menembak penari satu per satu hingga tak bersisa.
Aksi ini mendapat sambutan luar biasa dari semua tamu yang hadir dan semua yang melihatnya di internet. Beragam komentar datang lebih banyak memuji aksi berani dan ikonik sang rapper asal Compton ini.
Sebuah pesan terkait perlakuan rasial yang masih sering terjadi di Amerika Serikat. Sebuah keresahan hati yang terungkapkan lewat sebuah media dan kemudian diubah menjadi gerakan menuntut segala hal negatif tersebut dihentikan. Tidak lain dan tidak bukan demi masa depan bumi pada umumnya dan Amerika Serikat khususnya agar menjadi lebih damai ke depannya.
Foto: CNN