DBL memasuki usia 20 tahun. Puluhan ribu alumni liga basket pelajar tersebut tidak hanya menjadi atlet. Mereka tersebar dalam berbagai bidang. Bahkan ada yang menjadi lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol). Nahal Rizaq dan Theodore Gomgom De Fatima telah melakukannya.
Nahal merupakan alumni SMAN 2 Bandar Lampung. Ia menjadi juara Honda DBL Lampung Series 2010 dan 2011. Pada musim terakhirnya, Nahal menjadi Most Valuable Player (MVP) DBL Lampung.
Pada tahun ketiganya di SMA, Nahal sudah tidak bisa bermain di DBL. Ia mempersiapkan diri untuk ujian sekaligus tes masuk Akpol. Ujian Akpol yang dikenal sangat sulit itu berhasil dilewati oleh Nahal.
Keuletan Nahal membawanya lulus Akpol pada tahun 2016. Tidak hanya sekedar lulus. Nahal juga menjadi lulusan terbaik. Ia menyandang gelar Adhi Makayasa dari Polri.
“Di DBL itu seringkali mental itu lebih berpengaruh dibanding skill. Sebab kadang kita bermain di hadapan banyak penonton. Menghadapi tekanan yang luar biasa. Nah, mentalnya tidak kuat, pasti tidak bisa mengeluarkan semua skill atau kemampuannya,” kata Nahal kepada DBL Indonesia.
Sebagai informasi, setiap tahun Akpol dan Akademi TNI (TNI AU, TNI AD, dan TNI AL) memilih lulusan terbaik untuk menyandang gelar Adhi Makayasa. Pada tahun 2016, Nahal terpilih dari Akpol.
Cerita yang sama juga diukir oleh Theodore Gomgom. Theo bersekolah di SMA Pangudi Luhur Van Lith, Kab. Magelang. Ia mengikuti Honda DBL Central Java Series – North Region 2019.
Setelah lulus SMA, Theo melanjutkan ke Akpol. Ia menjadi lulusan terbaik Akpol pada tahun 2024. Theo menempati posisi teratas dari 246 taruna Akpol yang lulus dari angkatan 55 Batalyon Satya Dharma. Mereka menyandang gelar Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K.)
“Ada satu prinsip yang saya pegang selalu yang diajarkan oleh orang tua sejak saya kecil. Prinsipnya adalah bekerjalah dengan ikhlas dalam melakukan segala sesuatu tanpa mengharapkan suatu imbalan. Dan lakukan segala sesuatu tersebut dengan rasa bangga dan dengan rasa percaya diri,” ujar Theo. (rag)
Foto: DBL Indonesia