Los Angeles Lakers membuat kejutan yang diharapkan di ronde kedua Draft NBA 2024 pada hari Kamis (27/6) waktu Amerika Serikat, dengan memilih LeBron "Bronny" James Jr. dengan pilihan No. 55. Namun Lakers tidak melakukannya tanpa rencana. Manajer umum Lakers Rob Pelinka menjelaskan bahwa mereka ingin membuat sejarah di NBA.
Berbicara dengan wartawan setelah pemilihan yang ditunggu-tunggu banyak orang, manajer umum Lakers Rob Pelinka menjelaskan lebih banyak tentang proses memilih Bronny, lebih dari sekadar untuk mempertahakan LeBron. Pelinka juga memahami perlunya menuangkan sumber daya pengembangan kepada James dan pemain muda Lakers lainnya.
"Yang lebih penting dari itu adalah membicarakan Bronny James sebagai pemain bola basket, karena ini adalah harinya dan dialah yang terpilih dengan pick ke-55," kata Pelinka.
"Bronny pertama-tama adalah orang yang berkarakter tinggi dan kedua, dia adalah pemuda yang bekerja sangat keras. Dan itulah kualitas yang kami cari dalam menyusun pemain dan menambah inti pengembangan kami bersama Lakers. Dia menjalani latihan draft yang bagus bersama kami, di mana dia menunjukkan kualitas tersebut kepada saya. Dalam satu jam makan siang yang kami bagi bersama di dalam gedung, sekadar untuk saling mengenal. Terlihat jelas bahwa dia adalah pria yang berkarakter. Dalam hal etos kerjanya, saya pikir kita semua telah melihatnya secara nyata. Dia bukan orang yang pernah mengambil jalan pintas atau diharapkan atau berhak mengenai peluang bola basket."
Perjalanan Bronny James ke NBA sangatlah unik, dan juga tidak konvensional. Ketenaran ayahnya, LeBron James, membuat para penggemar memandang sebagai jalur istimewa yang diambil Bronny. Namun Adrian Wojnarowski dari ESPN meminta penggemar tidak memakai istilah yang spesifik.
"Saya tidak ingin mendengar tuduhan itu lagi. Orang-orang membicarakan tentang nepotisme," kata Wojnarowksi. "NBA penuh dengan nepotisme, seperti kepemilikan, manajemen, dan kepelatihan. Saya tidak ingin mendengar tiba-tiba karena ayah Bronny James bermain untuk Lakers, maka dia termasuk dalam nepotisme tersebut. Padahal hal ini sudah merajalela di liga."
Kembali kepada Pelinka, ada satu ucapan yang menarik dalam sesi wawancara. Di mana pemilihan Bronny bukan hanya sekadar mewujudkan mimpi LeBron semata. Dia ingin Lakers membuat sejarah di NBA.
"Musim depan, sejarah NBA bisa saja tercipta," kata Pelinka. "Sejarah itu harus tercipta dengan seragam Lakers. Begitulah perasaan kami tentang momen draft tahun ini."
Meski Bronny memiliki DNA dan nama belakang yang sama dengan salah satu pemain terbaik di liga, masih banyak yang harus dibuktikan kepada mereka yang meragukan kemampuannya. (*)
Foto: sportgliwice.pl