Garuda Bandung membuka Seri 6 yang berlangsung di GOR UNY Yogyakarta dengan baik. Menghadapi Satya Wacana Salatiga, hari ini (26/1), Garuda menang tipis 82-78. Walau meraih kemenangan, Garuda harus bersusah payah menghadapi gempuran Satya Wacana.
Dalam beberapa kesempatan, tim asuhan Efri Meldi ini bahkan berhasil mendominasi permainan. Jontaveous Sulton seperti biasa selalu menyulitkan di bawah ring. Tak terkecuali bagi Garuda. Dengan akurasi 57 persen, Sulton mengemas sembilan poin di kuarter pertama. Madarious Gibbs kerap berhasil keluar dari penjagaan para pemain Garuda, namun gagal menemukan sentuhan tembakan yang akurat. Gibbs hanya mencetak tiga angka dengan akurasi hanya 16 persen.
Garuda bermain tidak lebih baik daripada Satya Wacana di kuarter pertama. Surliyadin, Diftha Pratama dan Galank Gunawan terlihat masih kesulitan bermain padu dengan dua pemain asing mereka. Garuda mencetak 13 angka di kuarter awal dengan akurasi hanya 25 persen.
Kepaduan Garuda terlihat lebih baik di kuarter kedua. Tembakan-tembakan lebih terarah dan akurat. Surliyadin yang sudah mencetak lima angka di kuarter pertama, kembali menambah jumlah yang sama di kuarter kedua. Pada kuarter kedua, Garuda memasukkan 10 dari 18 tembakan alias akurasi sedikit di atas 55 persen. Garuda yang tertinggal 13-14 di kuarter pertama, berbalik unggul 35-31 di akhir kuarter kedua.
Madarious Gibbs menjadi andalan Satya Wacana di kuarter ketiga. Garuda mengandalkan Gary Jacobs untuk berduel dengannya. Awal kuarter ketiga serasa jadi ajang milik Gibbs dan Gary. Keduanya bergantian mencetak angka dan memberi asis. Namun di sisa empat menit kuarter ini, Gary sudah mengakumulasi empat kali pelanggaran (personal foul). Demikian pula center Satya Wacana Jontaveous Sulton satu menit kemudian.
“Dari beberapa penampilan Garuda (sebelumnya), saya yakin akan bisa memakan Garuda. Saya juga yakin karena saya punya modal pemain yang baik untuk menghadapi mereka. Rencana (game plan) juga berjalan baik. Kami berhasil membatasi para penembak mereka. Hanya saja, ada keterbatasan dari Sulton saat defense. Ia sudah mengakumulasi banyak foul di awal. Pemain kami, Hengki juga tidak main. Kalau mereka main bersama, saya rasa saya bisa ambil pertandingan tadi,” ungkap Efri Meldi seusai laga.
Tertinggal 55-62 di akhir kuarter ketiga, Satya Wacana tetap memainkan Sulton. Sementara Garuda lebih memilih mengistirahatkan Gary. Sulton kemudian harus keluar lapangan setelah melakukan pelanggaran kelima di menit kelima kuarter empat.
Tanpa Sulton, Satya Wacana memang sedikit kesulitan, namun di sisi lain, bigman Garuda Roderick Flemings tidak terlalu ambil pusing dengan situasi ini. Ia bahkan cenderung tidak memanfaatkannya.
“Saya tahu saya beruntung di kuarter empat. Posisi saya selalu miss match. Saya beberapa kali memilih tidak bermain pos karena saya lihat beberapa rekan saya berada dalam posisi yang lebih terbuka,” jelas Flemmings yang di akhir laga mengemas dobel-dobel 30 poin dan 17 rebound.
Permainan yang sangat baik ditunjukkan oleh Gibbs. Pemain impor yang berposisi sebagai guard ini tak bisa dihentikan oleh para pemain Garuda. Gibbs mencetak total 31 poin, 6 rebound dan 5 asis.
“Saya bermain buruk hari ini,” ungkap Gibbs seolah mengabaikan pencapaian statistiknya. “Saya harusnya bisa kasih lebih untuk tim saya.”
Satya Wacana masih mencoba memberi perlawanan di detik-detik akhir. Tembakan tiga angka Gibbs saat laga berakhir tidak membuahkan angka maupun pelanggaran.
“Pekerjaan rumah terbesar kami adalah bermain stabil di kuarter ketiga. Tadi kami juga begitu saat melawan Satya Wacana,” jelas asisten pelatih Garuda Syarel mengomentari peluang timnya menghadapi BSB Hangtuah di laga selanjutnya.
Pada laga ini, pemain andalan Garuda Gary Jacobs "hanya" mencetak 15 poin dan 7 rebound. Surliyadin juga mencetak 15 poin, sementara Diftha Pratama memasukkan 9 angka.(*)
Foto: Alexander Anggriawan.