Peta persaingan IBL Playoff 2024 sudah semakin terlihat. Borneo Hornbills jadi tim terakhir yang mengamankan tiket Playoff usai mengalahkan Kesatria Bengawan Solo di Laga Tangkas Bogor. Kemenangan ini tak sekadar mengunci peringkat Borneo, melainkan juga peta persaingan secara keseluruhan. 

Kekalahan atas Borneo membuat Kesatria Bengawan Solo kini punya rekor (19-4). Mereka hanya punya sisa tiga laga. Skenario terbaik, tim asuhan Efri Meldi menang di seluruh laga sisa, maka mereka akn memiliki total kemenangan maksimal 22. Jumlah ini, tidak cukup aman bagi Kesatria untuk mendapatkan peringkat teratas atau unggulan pertama. 

Pasalnya, Dewa United Banten kokoh di posisi tersebut. Baru kalah tiga kali dari 24 laga, Dewa United berpeluang meraih kemenangan maksimal di angka 23. Akan tetapi, Dewa United sejatinya hanya butuh satu kemenangan untuk mengunci unggulan pertama. Ya, jika mereka berhasil menang melawan Bali United di laga 29 Juni nanti, tak ada yang akan melewati mereka. Pasalnya, dua tim yang paling berpeluang mengganggu, kalah secara selisih poin meski rekor pertemuan imbang. Dua tim itu adalah Kesatria dan Pelita Jaya Jakarta. 

Pelita Jaya masih punya empat laga menuju akhir. Rekor mereka (18-4). Namun, kekalahan dengan selisih 23 poin (93-70) pada 22 Juni lalu atas Dewa United membuat mereka kalah secara selisih poin. Pelita Jaya memang menang di pertemuan pertama, tapi hanya dengan selsiih lima poin. Pun demikian, Pelita Jaya berpeluang besar untuk mengunci peringkat dua, melewati Kesatria. Kedua tim memang masih punya satu pertemuan lagi. Akan tetapi, Kesatria harus menang dengan selisih setidaknya 20 poin untuk menang tie breaker atas Pelita Jaya. 

Posisi unggulan keempat yang akan jadi persaingan menarik. Yang terlibat dalam persaingan ini adalah Satria Muda Pertamina Jakarta dan Prawira Harum Bandung yang baru bertemu semalam, 23 Juni. Rekor pertemuan keduanya imbang. Prawira unggul tie breaker karena menang dengan selisih delapan poin dan kalah hanya satu poin. 

Situasi ini membuat Prawira berpeluang besar merangsek naik. Sebagai tim yang masih punya sisa enam laga dalam dua pekan ke depan, Prawira yang kini punya rekor (15-5) memiliki proyeksi kemenangan maksimal di angka 21. Terburuknya, mereka hanya butuh mengamankan empat kemenangan untuk mendapatkan keuntungan laga kandang. 

Satria Muda kini memiliki rekor (17-7) dan sedang dalam rangkaian delapan kemenangan beruntun. Sisa dua laga mereka tidak mudah. Tim asuhan Youbel Sondakh akan bertamu ke Dewa United dan menutup musim menjamu Pelita Jaya. Kalaupun tidak mendapatkan hasil maksimal (dua kemenangan), Satria Muda akan finis di peringkat lima klasemen akhir. 

Persaingan peringkat selanjutnya juga tak kalah panas. RANS Simba Bogor berpotensi paling besar untuk peringkat enam. Satu kemenangan saja akan membawa mereka mengunci enam besar. RANS kini memiliki rekor 14 menang dan 10 kalah. Satu kemenangan akan membuat mereka tak mungkin disalip lagi oleh Bali United dan Borneo. Borneo jauh berjarak sedangkan Bali United kalah rekor pertemuan atas RANS (2-0). 

Bali United sejatinya masih punya peluang untuk merangsek ke peringkat enam karena rekor mereka sekarang (12-11). Jika RANS kalah di dua laga terakhir mereka melawan Bima Perkasa Yogyakarta dan Pacific Caesar Surabaya dan Bali United menang di sisa laga, maka Bali yang finis di peringkat enam.

Pun demikian, langkah Bali United tak akan mudah. Dua dari tiga laga terakhir mereka akan dilewati dengan menjamu Dewa United dan Pelita Jaya. Meski secara hitungan di atas kertas tamu-tamu Bali United punya keunggulan, plus di pertemuan pertama Bali United pun kalah semua. Akan tetapi Bali United tak mudah kalah di kandang sendiri. Rekor mereka sejauh ini di kandang adalah tujuh kali menang dan empat kali kalah. Oh iya, fakta bahwa ini adalah kali pertama Bali United lolos ke Playoff bisa jadi pelecut semangat sendiri untuk bermain maksimal demi peringkat terbaik. 

Borneo adalah satu-satunya tim yang mengunci peringkat. Mereka sudah pasti ada di peringkat delapan klasemen akhir. Namun, rasanya semua sepakat bahwa Borneo bukan tim yang ingin ditemui di ronde pertama Playoff. Sejak mendatangkan Ismael Tan sebagai kepala pelatih dan mengganti tiga pemain asing mereka, Borneo memang seolah tim yang berbeda. Tim ini penuh dengan pemain-pemain yang tak mau kalah sampai detik terakhir. 

Musim reguler IBL 2024 hanya tersisa dua pekan. Menarik menunggu bagaimana tim-tim memposisikan diri mereka di Playoff nanti. Siapa yang akan lebih sering bermain di kandang? Siapa yang akan keluar sebagai juara? semuanya akan dimulai 11 Juli nanti. Perang dimulai! (DRMK)

Foto: Ariya Kurniawan

Komentar