Sempat diterpa guncangan internal di pengujung 2017 lalu, Under Armour (UA) tak berhenti berinovasi. Terbukti, merek olahraga ini kembali hadir dengan inovasi mutakhir pada sepatu lari mereka. Setelah berinovasi dengan sol berteknologi Micro-G dan Charged, kini mereka merilis sepatu olahraga menggunakan teknologi HOVR.
UA HOVR adalah sebuah inovasi pengembangan bantalan busa hasil kerja sama antara Under Armour dengan Dow Chemical. Dow Chemical adalah perusahaan kimia multinasional yang berbasis di Michigan, Amerika Serikat. Mereka melakukan penelitian untuk pengembangan tekonologi ini selama hampir dua tahun.
Dow Chemical membuat terobosan dengan membuat sol berbahan busa yang mampu menambah jarak lari. Hal tersebut dihasilkan dari sol HOVR yang bisa memantulkan energi injak, peredam tekanan, dan memberikan dukungan penuh pada kaki saat berlari. UA memberi inovasi dengan menggabungkan sol busa Dow Chemical dengan teknologi energy web (jaring energi) besutan mereka. Jaring energi ini terbuat dari nilon rajut (mesh) yang bermanfaat untuk mempertahankan bentuk sol walau baru saja digunakan. Menurut UA, jaring energi mampu meningkatkan respon, penyerapan energi, dan meminimalisasi cedera.
Dave Dombrow, kepala bidang desain UA, mengatakan bahwa senjata utama sepatu ini terletak pada bantalan yang terbuat dari busa tersebut. “Kami mencoba membuat bantalan sol terbaik untuk pengembalian energi terbaik,” ungkapnya kepada Digital Trends.
“Bantalan itu akan menyerap energi saat Anda melakukan gerakan menginjak. Lalu, energi itu akan dilepas kembali ketika Anda mengangkat kaki untuk melangkah. Begitu seterusnya. Bantalan HOVR bisa melakukannya,” imbuh Dombrow. Dengan hasil teknologi semacam itu, maka sepatu ini cocok bagi mereka penyuka lari, baik jarak menengah maupun jauh.
Inovasi Under Armour tak berhenti sampai di situ, sol HOVR tersebut rencananya akan diberi sebuah mikrocip. Mikrocip tersebut memiliki konektivitas bluetooth dengan ponsel pintar menggunakan aplikasi MapMyRun. Dengan menggunakan aplikasi itu, Anda bisa mendapat pemberitahuan mengenai kondisi tubuh Anda. Mulai dari irama lari, kecepatan, dan jarak tempuh. Lebih dari itu, aplikasi ini bisa mendeteksi umur sepatu dengan menghitung intensitas pemakaian serta penggunaan.
Aplikasi semacam ini mungkin pernah Anda temui di Nike+ Running atau Google Life, tapi ada perbedaan dengan MapMyRun. Mikrocip di dalam sol sudah mendeteksi ritme gerakan Anda dan akan merekam segala macam gerakan sejak Anda menggunakan sepatu tersebut. Dengan begitu, Anda tak perlu bingung membuka aplikasi tersebut sebelum atau bahkan ketika sedang berlari. Mikrocip akan mencatat semuanya, dan setelah selesai Anda bisa mengirim data-datanya ke aplikasi Anda di ponsel pintar.
Teknologi ini sebelumnya sudah diperkenalkan pada Oktober 2017. Kini Anda bisa mendapatkannya mulai Februari 2018. Under Armour Sonic adalah versi pendek (low-cut) yang dibanderol hanya AS$100. Sementara seri Phantom hadir dengan versi lebih tinggi (hi-cut) untuk kenyamanan ekstra di bagian mata kaki dan dibanderol AS$130. Harga yang cukup terjangkau bila kita melihat kembali teknologi yang coba dikembangkan UA dan Dow Chemical di sepatu ini. Selain itu, harga ini jauh lebih rendah dari sepatu-sepatu modern besutan merek lain.
Sumber Foto: Under Armour