Mantan pemain NBA Jeremy Lin menjadi juara di liga bola basket Taiwan (Taiwan P League), bersama New Taipei Kings. Ini merupakan gelar kedua dalam karier basket profesional Lin, yang sebelumnya pernah juara NBA di tahun 2019 bersama Toronto Raptors. New Taipei Kings mengalahkan Taoyuan Pauian Pilots dalam lima pertandingan, 4-1 di seri final. 

Lin harus berjuang keras sepanjang musim ini. Dia terkena larangan lima pertandingan pada bulan Maret 2024 karena melanggar undang-undang anti-doping internasional karena melakukan perawatan darah. Tak lama kemudian, rekan setim Lin, Quincy Davis, dijatuhi hukuman 30 hari penjara karena melakukan kekerasan terhadap mantan istrinya. 

Setelah itu, mantan draft pick putaran pertama NBA Byron Mullens, yang rata-rata mencetak 18,1 poin dan 10,7 rebound per gim, kontraknya diputus oleh New Taipei Kings karena keluar lapangan di tengah-tengah pertandingan. Lin juga mengungkapkan bahwa dia memainkan Gim 5 dengan robekan meniskus, yang menyebabkan dia melewatkan pertandingan sebelumnya. Menurut South China Morning Post, pria berusia 35 tahun itu tidak bisa berjalan dua hari. 

Lin memang mengalami cedera parah selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2017, ia mengalami cedera tendon patela pada pertandingan pertama musim ini, yang berdampak jangka panjang pada mobilitasnya di lapangan. Pada tahun 2021, dia dirawat di rumah sakit setelah tertular COVID-19, dan mengalami kesulitan bernapas saat kembali bermain bola basket. Dalam sebuah pertandingan akhir musim lalu, Lin dibawa ke rumah sakit setelah ia tersingkir setelah terkena sikut di kepala saat mencoba melakukan rebound. 

Namun bagian termanis dari kejuaraan ini adalah ketika Lin memenangkannya bersama saudaranya, Joseph Lin, yang menjadi starter di tiga pertandingan final. Dalam unggahan di media sosial, Jeremy Lin membagian momen dengan saudaranya. Menyebut musim ini "salah satu musim terberat saya dalam 14 tahun saya sebagai seorang profesional." 

"Memenangkan kejuaraan bersama adik kecilku benar-benar merupakan perasaan yang istimewa," tulis Lin.

Foto: Raptors Rapture

Jeremy Lin memasuki bola basket profesional pada usia 22 tahun bersama Golden State Warriors pada tahun 2010, setelah dirinya lulus dari Harvard. Dia mendapatkan ketenaran setelah bergabung dengan New York, sampai menampilkan salah satu permainan paling menggemparkan dalam sejarah NBA, yang dikenal dengan "Linsanity". 

Tapi sejak mendapatkan kontrak 25 juta dolar dengan Houston Rockets, "Linsanity" tidak pernah ditampilkan lagi. Lin menyelesaikan karier NBA-nya bersama Toronto Raptors setelah Atlanta Hawks melepaskannya di pertengahan musim. Lin menutup kariernya di NBA dengan gelar juara. 

Upaya terakhirnya untuk kembali ke NBA terjadi adalah pada tahun 2021, ketika ia bergabung dengan Santa Cruz Warriors. Namun ia tidak berhasil, dan kembali bermain di Tiongkok, dan tetap bermain di Asia sejak saat itu. (*)

Foto: Instagram Jeremy Lin

Komentar