Dwight Howard hilir mudik di Los Angeles Lakers. Hanya tiga musim. Tapi dengan tiga periode yang berbeda. Howard mengaku membuat kesalahan terbesar dalam kariernya. Yakni meninggalkan Lakers saat dalam performa puncaknya.

Momen itu terjadi pada tahun 2013. Howards hanya setahun membela Lakers setelah delapan musim menjadi pemain Orlando Magic. Keputusan itu disesali Howard dalam podcast miliknya.

“Jadi saat dipikir-pikir lagi, saya membuat keputusan yang emosional. Itu kedengarannya tidak bagus. Mereka bilang Kobe (Bryant) ingin saya bertahan. Tapi saya tidak tahu. Saya berharap bisa berpikir dengan bijak dan mempertimbangkan semuanya. Saya merasa tidak melakukannya dengan baik dan membiarkan emosi menguasai diri saya,” kata pemain berusia 38 tahun itu.

Howard merupakan pilihan pertama NBA Draft 2004. Ia langsung melejit pada musim pertama. Howard tampil penuh dalam 82 gim selama empat musim pertamanya. Pada musim ketiga, Howard mencatat rata-rata 17,6 poin, 12,3 rebound, dan 1,9 blok per gim.

Howard sempat mengantar Magic ke Final NBA 2009 tapi kalah 4-1 dari Lakers. Howard meraih hattrick Defensive Player of the Year pada 2009-2011. Howard dikirim ke Lakers dengan melibatkan Philadelphia 76ers dan Denver Nuggets pada tahun 2012.

Pertukaran yang tampak menjanjikan untuk Lakers dan Howard. Tapi tidak berjalan baik. Hanya bertahan satu tahun karena Howard terlibat perselisihan dengan Kobe. Akhirnya Howard meninggalkan Lakers dengan status bebas transfer dan memilih bergabung ke Houston Rockets.

Howards kembali lagi ke Lakers pada musim 2019-2020 setelah merantau ke Atlanta Hawks, Charlotte Hornets, dan Washington Wizards. Howard akhirnya mendapatkan cincin juara. Musim depan Howard melompat ke Sixers dan kembali lagi ke Lakers pada 2021.

Itu adalah momen terakhirnya di NBA. Howard kemudian bermain dengan Taiyuan Leopards di T1 League di Taiwan. Howard meneruskan karier di luar negeri dengan memperkuat Taiwan Mustangs di The Asian Tournament. (rag)

Foto: Getty Images

Komentar