Jaylen Brown dinobatkan sebagai MVP Final NBA 2024, saat Boston Celtics memenangkan gelar juara pertama sejak 2008. Brown menjadi bintang utama Celtics bersama Jayson Tatum. Uniknya, Brown adalah MVP Final NBA pertama tanpa sponsor sepatu dalam 45 tahun terakhir.
MVP Final NBA menjadi penutup 12 bulan yang luar biasa bagi Jaylen Brown. Pemain All-Star tiga kali ini mendapatkan kontrak terbesar dalam sejarah NBA pada offseason lalu, menyusul nominasi All-NBA second team. Namun ia masih belum mendapatkan dukungan dari perusahaan sepatu layaknya seorang bintang.
Bagaimana Brown bisa menjadi MVP Final NBA pertama tanpa sponsor sepatu dalam 45 tahun terakhir?
Semuanya dimulai ketika kontraknya dengan adidas berakhir pada tahun 2021. Sejak saat itu, Brown menjadi pemain "free agent" untuk sponsor sepatu. Dia bebas memakai sepatu merek apa saja dalam pertandingan. Brown mengenakan sepatu Nike dalam setiap pertandingan bulan ini, termasuk di Final NBA 2024. Namun dia juga sempat memakai Anta milik Kyrie Irving pada NBA All-Star Game.
Ternyata Brown memiliki alasan yang kuat, kenapa dirinya sampai sekarang tidak segera mencari kesepakatan sepatu. Semuanya dibongkar dalam podcast "Point Forward" beberapa bulan lalu. Tampaknya Brown punya prinsip bahwa sebuah merek akan mengunci kebebasan pemain.
"Banyak kesepakatan yang ditandatangani para atlet bersifat stasioner," jelasnya. "Tidak ada kontrol kreatif, tidak ada kontrol atas pemasaran, mereka juga tidak mendengarkan masukan kami. Tapi bagi saya yang paling parah adalah tidak adanya kontrol kreatif."
Menurut Brown, seorang pemain punya idealisme dalam hal kesepakatan sepatu. Terutama dalam anggaran pemasaran, ide pemasaran, dan juga pengembangan produknya. Brown tidak mendapatkan hal tersebut dari penawaran merek yang datang setelah dia pergi dari adidas.
Tapi dengan keberhasilannya menyabet gelar MVP Final NBA 2024, bisa meningkatkan nilai tawar Brown kepada perusahaan sepatu. Ke depan, Brown bisa menandatangani kesepakatan yang menguntungkan. Namun dia juga bisa terus bertahan dengan prinsip yang dipegangnya.
Brown rupanya sudah punya lini produknya sendiri bernama 7uice. Meski belum diproduksi massal, Brown beberapa kali mengenakan sepatu prototipe buatan sendiri. "Ketika kita berada di perusahaan besar, maka kita tidak mampu memiliki kendali atas representasi produk dan pemasaran sendiri," ungkapnya.
Sebenarnya, ini bukanlah cerita pertama di NBA. Sebelum Brown, ada Shaquille O'Neal, yang memenangkan penghargaan MVP final tiga kali berturut-turut dari tahun 2000 hingga 2002, tapi tidak terkait dengan perusahaan sepatu besar mana pun. Waktu itu, O'Neal memakai mereknya sendiri bernama Dunk.net.
Menurut data yang disajikan nba.com, Nike merupakan merek yang dipakai oleh 22 pemenang MVP Final sejak tahun 1980. Sementara Kawhi Leonard memenangkan MVP Final 2014 dengan dukungan Jordan Brand. (*)
Foto: Celtics Blog