Luka Doncic berjalan dengan susah payah ke ruang wawancara lima menit setelah Gim 5 Final NBA 2024 berakhir. Kekalahan 86-106 akhirnya menghentikan semua perjuangan Doncic dan dallas Mavericks. Itu adalah pemandangan yang familiar, lututnya sakit, kelelahan terlihat dari gaya berjalannya, dia menjawab pertanyaan dengan singkat. Dan yang paling menyakitkan adalah teriakan perayaan dari lawannya terkadang menyelinap dari lorong. Dia mengabaikannya. Karena itu bukan untuknya.

"Tidak ada," katanya, ketika diminta untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan dengan kata-kata. "Saya hanya sedih, kami kalah."

Celtics mengalahkan Mavericks di Final NBA 2024, mengamankan gelar juara ke-18 dalam sejarah klub tersebut. Tampak difavoritkan meraih gelar sepanjang musim, pertandingan ini akhirnya membuahkan hasil dari usaha mereka. Di sisi lain, ada tim yang sangat berbakat yang keluar dari Final NBA 2024 dengan suasana hati yang lebih suram. Mavericks tampak seperti tim yang kurang berpengalaman dalam pertarungan tersebut.

Superstar muda Mavericks Luka Doncic, tidak hanya bermain di final, tetapi juga sepanjang playoff dengan cedera. Ini termasuk lutut terkilir, memar di dada, dan perlunya suntikan pereda nyeri sebelum pertandingan. Meskipun demikian, Doncic bermain di setiap pertandingan pascamusim dan tampil sensasional sepanjang babak playoff. Menyadari hal ini, seorang reporter bertanya kepadanya setelah pertandingan tentang rasa sakit fisik yang harus dia alami.

"Tidak masalah apakah saya terluka (atau) seberapa parah saya terluka. Saya berada di luar sana, mencoba untuk bermain. Namun saya tidak berbuat cukup (baik)," katanya.

Itu adalah tahun terpanjang dalam karier Doncic. Tahun yang memiliki momen tertinggi dan terendah dalam kariernya hingga saat ini. Doncic, untuk pertama kalinya, mencapai final. Lebih dari itu, dia menjadi pencetak rata-rata poin terbanyak, mencetak 73 poin dalam satu pertandingan, finis di tiga besar voting MVP liga. Dia menjadi seorang ayah, seorang pemimpin, seorang saudara bagi rekan setimnya yang superstar. 

Namun sepanjang musim, Doncic harus berjuang menutup mulut setiap orang yang melihat kekurangannya. Hal ini semakin terlihat di panggung tertinggi, di mana sorotan terhadap kekurangan Doncic semakin tajam. 

"Saya bangga dengan setiap orang yang turun ke lapangan, semua pelatih, semua orang di belakang tim ini," kata Doncic. "Kami gagal memenangi final, kami juga menjalani musim yang sangat buruk."

Dengan selesainya Final NBA 2024, banyak yang bertanya-tanya apakah Luka Doncic bisa mewakili Slovenia di kualifikasi Olimpiade mendatang. Namun, bintang Dallas Mavericks itu belum ingin memikirkan turnamen itu, terutama setelah kekalahan menyakitkan di Final NBA dari Boston Celtics.

"Saya tidak ingin membicarakan apa yang akan terjadi selanjutnya, kawan. Saya harus mengambil beberapa keputusan. Saya hanya berusaha menjadi sedikit lebih sehat," kata Doncic.

Doncic rata-rata mencetak 29,2 poin, 8,8 rebound, dan 5,6 asis di Final NBA meski mengalami beberapa cedera. Doncic menjalani bulan-bulan terakhir musim dengan susah payah dengan serangkaian cedera dan nyeri, terutama keseleo lutut kanan yang dideritanya di babak pembukaan playoff. Itu terbukti sepanjang seri terakhir ini, di mana dia bagus secara statistik, tetapi sering kali terlihat bukan dirinya sendiri.

Doncic sebelumnya sempat menyatakan dirinya akan bermain untuk Slovenia jika lututnya sehat. (*)

Foto: ELSA - Getty Images via AFP

Komentar