Draymond Green menjadi bintang tamu dalam acara Jimmy Kimmel Live! Dalam acara televisi tersebut, Draymond membicarakan banyak hal. Termasuk pendapatnya yang memilih tidak lolos playoff daripada merasakan kalah di Final NBA.
Defensive Player of the Year 2017 itu menilai kalah di Final NBA memberinya perasaan terburuk. Draymond merasakan saat timnya berjuang keras untuk mencapai laga puncak. Tapi mereka pulang dengan tangan hampa padahal hanya membutuhkan selangkah menjadi juara.
“Saya lebih memilih tidak bertanding di babak playoff sama sekali. Anda harus menjalani 17 pekan di musim panas. Kemudian Anda melaju ke Final NBA, itu pekan kesembilan. Jika Anda melaluinya dengan kekalahan, tidak ada yang mengingat hasil tersebut,” kata Draymond.
Draymond telah merasakannya. Pemain Golden State Warriors itu tampil di enam Final NBA sepanjang kariernya. Sebanyak empat diantaranya, ia berhasil merengkuh trofi Larry O’Brien. Masing-masing pada tahun 2015, 2017, 2018, dan 2022.
Sedangkan dua sisanya, Warriors tumbang. Kegagalan pertama Draymond itu terjadi di Final NBA 2016. Ambisi Warriors meraih back to back juara terhalang oleh Cleveland Cavaliers. Pada Final NBA 2016, Cavaliers menang 4-3.
Hasil pahit berikutnya terjadi pada Final NBA 2019. Warriors, yang saat itu mendominasi liga, takluk dari Toronto Raptors 4-2. Ini menjadi pertama kalinya juara NBA diraih oleh tim di luar Amerika Serikat.
Setelah kekalahan itu, Warriors sempat terpuruk. Stephen Curry cedera. Mereka menjalani musim 2019-2020 di posisi terakhir. Begitu juga dengan musim 2020-2021. Warrior tidak lolos playoff.
Mereka bangkit di musim 2021-2022. Tim asuhan Steve Kerr itu menjadi unggulan ketiga dengan rekor 53-29. Warriors melangka ke Final NBA 2022 dan mengalahkan Boston Celtics 4-2. Itu menjadi gelar keempat Warriors selama delapan tahun. (rag)
Foto: Getty Images