Dua tahun berlalu sejak Nike menyatakan kerja sama dengan Paul George, small forward Oklahoma City Thunder. Dalam rentang tahun itu, bintang NBA ini telah memiliki sepatunya sendiri (signature shoe). Pada 2017, misalnya, merek tersohor itu merilis Nike PG1 untuk membantu mengakomodasi penampilan George di lapangan. Hal itu sekaligus membuatnya menjadi pemain basket ke-21 yang menerima sepatu khusus Nike.
Pada 2018 ini, Nike dan Paul George memiliki kabar baik untuk para penggemar basket di seluruh dunia. Kabarnya, Nike bakal merilis sepatu kedua George pada Februari mendatang. Di edisi kedua ini, Nike dan George melakukan gebarakan dengan menggandeng PlayStation sebagai mitra.
Siapa tak kenal PlayStation (PS)? PS merupakan salah satu konsol video game pertama besutan Sony Corporation. Perusahaan asal Jepang ini memang fokus pada pengembangan teknologi seperti perangkat elektronik hingga game (permainan).
PS sendiri memulai debutnya pada Desember 1994. Saat itu mereka memiliki konsep video game yang membuat perubahan besar pada perkembangan teknologi karena menggunakan grafis 32-bit. Berbagai permainan pun mereka hadirkan, mulai dari permainan petualangan, balapan, hingga olahraga.
Dalam olahraga, PS sempat merilis permainan basket NBA. Permainan ini menghadirkan kemiripan yang cukup baik dengan tampilan NBA di dunia nyata, mulai dari wujud pemain sampai pertandingan-pertandingannya. Tidak heran kalau para penggemar kemudian menyukainya.
Kesuksesan PS menghadirkan permainan NBA pun berbuntut panjang. Kini hubungan keduanya sulit terpisahkan. Produsen sepatu dan produk olahraga sebesar Nike pun turut menunjukkan kertarikannya. Perusahan asal Oregon, Amerika Serikat, ini bekerja sama dengan PS untuk membuat sepatu baru Paul George: Nike PG2.
Paul George sendiri merupakan pemain bintang yang selalu ingin tampil maksimal di setiap laga. Ketika bermain di Indiana Pacers, ia cukup gemilang dengan berbagai catatan. Salah satunya adalah masuk ke jajaran NBA All-Star sebanyak empat kali. Sejak itu, Nike pun tertarik membuatkannya sepatu khusus pertama.
Nike membuatkan George sebuah sepatu miliknya sendiri pada Agustus 2016. Sepatu itu memiliki ciri khas berupa strap pada bagian atasnya. Di bagian heel tab terdapat angka 13 yang merupakan nomor punggung George. Angka 13 ini muncul setelah pemain tersebut mengalami cederah parah menjelang Olimpiade Rio De Janeiro, Brasil, pada 2014 silam. Sebenarnya sebelum ini George memakai nomor punggung 24 yang terinspirasi dari Kobe Bryant.
Nike PG1 baru rilis pada Maret 2017. Senimannya, Tony Hardman, menamai sepatu ini sesuai inisial sang pemain yang saat itu masih membela Indiana Pacers. Angka 1 di belakangnya merujuk pada seri pertama dari sepatu ini.
Ada beberapa hal yang patut diketahui mengenai rancangan desain dari PG1 ini, karena Hardman rupanya mengambil teknologi sepatu tersebut dari beberapa desain Nike sebelumnya. Salah satunya dari seri Nike SB yang notabene digunakan untuk bermain skateboard. Tentu saja ini sangat berbeda jauh dari fungsi sepatu basket. Dengan mengambil inspirasi sepatu kasual yang George sukai, Nike SB Stefan Janoski. Hardman berusaha semaksimal mungkin untuk menggabungkan beberapa elemen dari sepatu tersebut pada PG1.
Selain itu, Hardman juga mengambil inspirasi dari hobi Paul George. Pemain itu sangat menyukai memancing. Oleh karena itu, Hardman memasukkan corak sirip ikan tepat pada bagian outer sole.
Seiring berjalannya waktu, lahirlah beberapa varian warna yang sangat menarik. Salah satunya ketika memperingati momen “Black History Month” tahun lalu, Nike mengeluarkan edisi “triple black”. Nike PG1 termasuk ke dalam deretan sepatu yang masuk ke perayaan itu.
Di waktu lain, Nike merilis warna “Atmos” seperti Air Max 1 “Atmos” yang merupakan salah satu sepatu yang dicari para sneaker addict. Perlu diketahui bahwa Atmos sendiri diketahui merupakan salah satu brand streetwear terkemuka asal Negeri Sakura, Jepang.
Meskipun kini Paul George telah berpindah ke Oklahoma City Thunder, tapi kesuksesan sepatu ini turut terbawa hingga saat ini. Berkat permainannya yang apik dan konsisten, Nike pun melahirkan PG1 berikutnya dengan berbagai warna dan edisi. Salah satunya dengan warna tim barunya. Bahkan Nike pun turut mendukung membuatkan PG1 berkode PE yang memiliki singkatan Player Exclusive. Berarti sepatu ini benar-benar versi spesial yang khusus diberikan untuk atlet profesional.
Salah satunya yang baru saja dirilis adalah Nike PG1 “Wild West” PE pada pengujung 2017. “Wild West” memiliki warna putih seperti pasir pantai dengan swoosh biru lautnya. Ternyata rilisan ini menjadi yang terakhir kalinya dari PG seri pertama.
Mengawali masa PG2, alasan Nike menggandeng PS tentunya sangat menarik. Karena hal ini mengisyaratkan bahwa Nike tak mau kalah dengan beberapa pesaingnya yang berkolaborasi, baik itu berkaitan dengan serial video game maupun anime. Seperti adidas yang baru saja merilis seri anime Dragon Ball dan Vans yang berkolaborasi bersama Nintendo.
Bersama PS, Nike membuat gebrakan dengan lini sepatu olahraga basket. Seri PG2 digadang-gadang membawa perubahan yang sangat besar dari seri pertama. Hal ini bisa dilihat tidak ada lagi strap pada bagian tengah sepatu, serta yang mencolok pada seri ini adalah desainnya yang luar biasa, fantastis, dan futuristik.
Penghilangan strap pada bagian tengah lantas tak membuat sistem penguncian sepatu menjadi tidak kokoh. Tony Hardman selaku desainer dari PG2 ini menghilangkan strap pada bagian midfoot namun menggantinya dengan lubang tali sepatu yang berbentuk sayap. Terlihat dinamis namun pengunciannya tak kalah kuat dengan versi strap pada PG1. Serta yang terpenting di sini adalah sisi kenyamanan dan keamanannya. Nike meningkatkan dua hal itu dengan cara menambahkan lebar 10mm pada bagian bantalan unit “Air” di depan. Sebelumnya bantalan ini hanya memiliki lebar 8mm. Penambahan ini bertujuan untuk dapat memberikan dorongan yang lebih bertenaga dan responsif.
Mengenai bentuknya, sang desainer mengambil bentuk dari Nike Zoom Crusader. Bersama PS tentunya wajib hukumnya mencantumkan logo perusahaan tersebut pada sepatu ini. Telihat pada bagian lidah sepatu sebelah kiri serta logo PG sendiri pada bagian kanan. Bukan sebatas logo saja tapi di sini terdapat tiga mode yaitu menyala, mati, dan berkedip. Tombol aktivasi ini terdapat di belakang lidah sepatu.
Pada bagian midsole tema warna galaxy PS menghiasi hingga menuju heel pad dan logo Nike terbalik seperti pada punya Lebron James. Pada bagian insole juga memiliki warna galaxy serupa. Selain itu, lacing-nya yang berbeda kali ini menerapkan variable lacing. Hardman menerapkan hal berbeda dengan seri sebelumnya yang membuatnya lebih kuat dan nyaman.
Tak lupa pada setiap lubang pengganti strap ada warna-warni klasik seperti tombol stik pada PS. Warna-warna ini terisnpirasi dari kecintaan George pada PS. Puncaknya adalah ketika ayahnya memberikan hadiah berupa PS2 untuk merayakan Natal. Pada heel counter ada berbagai simbol yang terdapat pada tombol stik PS.
Paul George memakai Nike PG2 pada pertandingan lawan Cleveland Cavaliers pada 20 Januari 2018. Nike PG2 secara resmi akan diluncurkan pada 10 Februari mendatang. Edisi PS ini akan dijual terbatas.
Foto: Hypebeast, Sneakernews