Chase Budinger mungkin tidak sukses sebagai pemain NBA. Tetapi ia memilih jalan lain sebagai atlet voli pantai. Dalam cabang olahraga tersebut, Budinger mencatat namanya sebagai Olimpian. Sebab, ia lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Budinger yang berpasangan dengan Miles Evans, memastikan diri sebagai wakil kedua Amerika Serikat di Paris, Prancis. Wakil AS yang lain adalah Miles Partain/Andy Banesh, yang merupakan pemain ranking lima dunia.
Dalam setiap nomor pertandingan, setiap negara bisa mengirimkan maksimal dua wakil. Budinger/Evans menempati posisi ke-13 dunia dengan 5840 poin. Di sisi lain, Budinger/Evans mempertahankan posisi setelah Theo Brunner/Trevor Crabb gagal menyalip poin.
“Kebanyakan pemain, saat mereka berhenti dari satu olahraga, mereka merasa bingung untuk perjalanan karier berikutnya. Saya cukup beruntung bisa melakukan transisi dalam olahraga dan tetap bermain di level tertinggi,” kata Budinger pada tahun 2018.
Perjalanan Budinger memang cukup unik. Ia merupakan pemain basket yang pernah bermain untuk Wildcats Arizona University (2006-2009) di NCAA. Budinger terpilih sebagai urutan 44 ronde kedua NBA Draft 2009 oleh Detroit Pistons.
Budinger ditukar ke Houston Rockets dan bertahan disana hingga 2012. Kemudian perjalanan Budinger berlanjut ke Minnesota Timberwolves (2012-2015), Indiana Pacers (2015-2016), Phoenix Suns (2016), dan pindah ke Eropa untuk memperkuat Baskonia di Liga ACB (Spanyol) pada 2016-2017.
Kariernya sebagai pemain NBA memang tidak mulus. Dalam 407 gim, Budinger hanya 50 kali sebagai starter. Ia memiliki rata-rata 7,9 poin, 3,0 rebound, dan 1,2 asis per gim. Pada tahun 2018, Budinger memutuskan menjadi pemain voli pantai.
Dalam wawancara dengan AVP, Budinger menyebut hal tersulit adalah menyesuaikan diri bermain lebih dari satu pertandingan dalam satu hari. Dan itu terjadi dalam beberapa hari selama satu turnamen.
“Saat bermain basket, Anda pergi ke pertandingan satu menjalani satu gim lalu selesai pada hari itu saja. Dalam bola voi, terkadang Anda bisa memainkan dua hingga tiga pertandingan bahkan empat pertandingan selama sehari. Ini seperti kamp pelatihan basket,” kata pemain berusia 36 tahun itu. (rag)
Foto: Getty Images