Dari sisi bisnis, kegagalan Minnesota Timberwolves lolos ke Final NBA 2024, berpengaruh pada valuasi tim tersebut. Hal ini karena sempat terjadi perselisihan di jajaran petinggi klub. Para ahli ekonomi berbeda pendapat mengenai tingkatannya, namun sepakat bahwa hanya Final NBA yang akan meningkatkan valuasi tim tersebut. 

Ketahuilah bahwa Alex Rodriguez dan Marc Lore seharusnya sudah menjadi pemilik Minnesota Timberwolves sekarang. Tapi pemilik lama, Glen Taylor membatalkan kesepakatan tersebut pada bulan Maret. Alasannya, menurut Taylor ada pembayaran yang terlewat oleh A-Rod dan petugas keuangannya. Legenda bisbol dan mitra bisnisnya mengklaim bahwa mereka telah melakukan bagian mereka, dan Taylor hanya menyesali harga jualnya. 

Rodriguez dan Lore saat ini sedang menuju arbitrase dengan Taylor setelah sesi mediasi gagal bulan lalu, menciptakan salah satu babak playoff teraneh dalam sejarah olahraga baru-baru ini. Kedua pihak tidak hanya berdiam diri dan membuat rencana di belakang layar, namun juga aktif dalam pertandingan. 

Alex Rodriguez dan Anthony Edwards. Foto: Ahtlon Sports

Rodriguez terlihat memeluk Anthony Edwards di lapangan setelah tim tersebut menembus final Wilayah Barat pertamanya dalam 20 tahun. Sebaliknya, Taylor telah berada di tepi lapangan untuk beberapa pertandingan playoff dan meneriaki lawan-lawan Timberwolves. 

Kembali ke sisi bisnis, dikutip dari Front Office Sports, Victor Matheson, ekonom olahraga di College of the Holy Cross mengatakan bahwa pencapaian Timberwolves tahun ini bisa meningkatkan valuasi klub tersebut. Namun hal itu tidak berlaku kepada Rodriguez dan Lore yang sudah membeli Minnesota Timberwolves dan Minnesota Lynx seharga 1,5 miliar dolar Amerika. 

Menurut penilaian Forbes, valuas tim Minnesota Timberwolves mencapai 2,5 miliar dolar Amerika pada bulan Oktober 2023. 

Membuat Wolves berada di peringkat ke-29 dari 30 tim liga untuk valuasi tim. Artinya ada kenaikan satu miliar dolar dari harga jual Taylor. Inilah alasan mengapa Taylor berusaha membatalkan kesepakatan tersebut. Saat ini, nilai rata-rata waralaba NBA, menurut penilaian Forbes, adalah 3,36 miliar dolar Amerika. 

"Ini adalah pasar skala menengah bagi tim yang belum pernah meraih kesuksesan dalam sejarah di lapangan," kata Patrick Rishe, direktur program bisnis olahraga di Universitas Washington di St. Louis. "Perjalanan Wolves tahun ini cukup bagus, dan peluang untuk mendapatkan gelar juara memang menaikkan nilai valuasinya. Tapi kenaikan tersebut tidak akan terjadi sampai Wolves sukses menjadi juara NBA."

Glen Taylor. Foto: New York Post

Meskipun Taylor atau Rodriguez dan Lore mendapatkan kesepakatan yang lebih baik daripada yang mereka terima sebelumnya, organisasi tersebut masih dibatasi oleh ketertarikan pasar dan prestasi. Dampak terbesar yang bisa dihasilkan organisasi ini bukanlah hasil playoff saat ini, namun mempertahankannya di musim depan. 

"Ada ruang untuk sukses, menempatkan lebih banyak orang di kursi dan karena itu menjual lebih banyak konsesi dan sebagainya, sehingga pendapatan mereka meningkat dan biaya mereka tidak naik karena gaji pemain adalah alasan penting dalam menentukan valuasi tim," kata Dennis Coates, ekonom olahraga di Universitas Maryland. 

Kesimpulannya, untuk franchise NBA, prestasi memang jadi pertimbangan nilai valuasi sebuah tim. Seperti Minnesota Timberwolves yang valuasinya diperkiarakan akan naik jika mereka ke Final NBA. Namun ada hal lain yang bisa jadi faktornya, yaitu keuntungan dari perkiraan umur kepemilikan dalam tim tersebut, dan juga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. (*)

Foto: MSN

Komentar