Boston Celtics sejauh ini berhasil memenuhi ekspektasi mereka sejak awal musim. Kedatangan Jrue Holiday dan Kristaps Porzingis jelas membuat mereka menjadi unggulan juara. Keberhasilan mereka mendominasi Wilayah Timur di musim reguler dan melenggang mulus ke Final Wilayah Timur juga adalah sesuatu yang sepatutnya mereka lewati.
Kini, mereka dihadapkan pada satu batu sandungan besar. Batu sandungan yang sepanjang musim menunjukkan bahwa mereka adalah kuda hitam yang tak pernah menyerah, pasukan muda yang siap menggebrak, Indiana Pacers.
Rekor pun menunjukkan bahwa Pacers tak akan tunduk begitu saja atas Celtics. Jumpa lima kali sepanjang musim, Pacers berhasil mencuri dua kemenangan, termasuk salah satunya dalam laga perempat final In-Season Tournament pada 5 Desember 2023. Artinya, di sebuah laga yang hitungannya krusial, Pacers bisa jadi ancaman untuk tim yang sudah matang.
Duel ini menyajikan matchup yang menarik karena tidak sepenuhnya serupa. Untuk barisan bigman, kita masih bisa melihat matchup yang seimbang antara Kristaps Porzingis dan Myles Turner. Keduanya adalah tipikal senter modern yang kuat di bawah ring saat bertahan dan bisa membuka jarak sampai tripoin saat menyerang. Perbedaan akurasi tripoin keduanya pun sangat tipis dengan Turner 36 persen dan Porzingis 37 persen.
Jikapun Porzingis belum tersedia karena cederaya, maka posisi ini akan diganti dengan Al Horford. Cerita akan sedikit berbeda jika Horford yang bermain lama di lapangan. Meski masih memberikan bantuan besar, Horford dengan usia 37 tahun tak akan mudah mengimbangi pergerakan Turner yang tehitung cepat untuk senter seukurannya.
Horford juga bermasalah dengan konsistensi tripoinnya. Celeveland Cavaliers dan Miami Heat berani bertaruh untuk melepaskan Horford di area tripoin. Akurasi Horford sepanjang Playoff 2024 ini hanya di angka 32 persen, turun 10 persen dari akurasinya sepanjang 65 gim musim reguler. Oleh karena itu, kembalinya Porzingis akan membuat seri ini menjadi pertarungan yang amat berbeda.
Masih di area bigman, atau mungkin sudah masuk sayap, kedua tim menggunakan skema permainan yang berbeda. Sepanjang musim, Celtics selalu menempatkan Jayson Tatum di posisi empat atau bisa kita bilang Celtics bermain dengan komposisi kecil sepanjang musim.
Pun demikian, Tatum menunjukkan bahwa ia sanggup menjalankan peran ini dengan baik. Catatan 26,9 persen, 8,1 rebound, dan 4,9 asis per gim di musim reguler adalah bukti nyata posisi dan peran ini tak mempengaruhinya. Total Tatum tercatat memainkan 72 persen waktunya musim ini sebagai peringkat empat.
Lawan Tatum kini berbeda dari lawannya di dua seri sebelumnya. Jika Paolo Banchero dan Evan Mobley masih "hijau" di liga, Pacers kini punya Pascal Siakam di posisi ini. Siakam sudah punya satu gelar juara atas namanya dan kini ia kembali ke Final Wilayah Timur untuk kali pertama sejak menjadi juara pada NBA 2018-2019 lalu.
Siakam masih pemain yang sama namun bisa kita sebut bermain lebih dewasa. Ia menyadari kekuatan yang ada di sekitarnya. Bisa dibilang, Siakam kini punya empat penembak jitu di sekelilingnya. Empat starter Pacers punya akurasi setidaknya 36 persen dari tripoin dengan masing-masing setidaknya melepaskan 2,5 tripoin per gim.
Siakam secara kekuatan dan kecepatan bisa dilihat lebih baik dari Tatum. Ini akan menjadi pekerjaan rumah untuk Celtics. Apakah mereka akan coba membantu Tatum dalam bertahan atau tidak. Jika dibantu, seperti yang saya tulis di atas, Pacers punya empat penembak jitu. Jika tidak dibantu, peluang Siakam untuk menerobos ke dalam akan lebih mudah.
Meski begitu, saya melihat opsi lain yang mungkin diambil Joe Mazzulla dalam mengatasi situasi ini. Sangat mungkin, bukan Tatum yang menjaga Siakam. Sangat mungkin, Jrue Holiday atau Derrick White yang mendapatkan tugas ini seiring upaya mereka untuk mengurangi beban Tatum. Playoff NBA 2024 ini memperlihatkan banyak sekali keputusan pelatih-pelatih NBA menempatkan pemain bertahan perimeter terbaik mereka untuk menjaga bigman lawan. Harapannya, kecerdikan dan kecepatan pemain bertahan ini bisa mengalahkan keunggulan kekuatan dan jangkauan bigman.
Yang menarik ditunggu adalah Jaylen Brown. Brown hanya berjarak satu poin dengan Tatum sebagai top skor Celtics di Playoff kali ini. Namun, Brown memiliki catatan eFG% yang luar biasa di angka 61 persen. Uniknya lagi, akurasi tripoin Brown hanya di angka 37 persen. Artinya, Brown sangat mematikan di area dua poin, baik perimeter ataupun di paint area.
Saya memprediksi bahwa Brown akan dijaga oleh Aaron Nesmith. Nesmith memainkan peran besar dalam seri melawan New York Knicks. Meski Jalen Brunson terus membukukan performa luar biasa, tembakan-tembakan yang ia lepaskan tidaklah mudah. Nesmith terus berada di sekelilingnya untuk membuatnya sulit.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Brown lebih kuat menggunakan tangan kanannya ketimbang kiri. Tendensi dan frekuensinya sangat tinggi. Ini akan menjadi salah satu faktor yang dicamkan betul oleh Nesmith dalam berupaya mengurangi akurasi atau bahkan frekuensi tembakan Brown.
Duel yang cukup unik adalah saat Andrew Nembhard jumpa dengan Derrick White. Dua pemain yang tidak terlalu diperhitungkan, tapi bisa jadi menentukan. White sudah membuktikan ini sepanjang musim, sedangkan Nembhard beberapa kali menjadi penentu kemenangan, baik lewat serangannya ataupun pertahanannya. Dalam posisi ini, White jelas lebih diunggulkan untuk matchup ini. Pacers harus mencari cara untuk mencegah dominasi White, baik dengan perbantuan jaga atau bahkan mengubah matchup, memainkan cadangan.
Saya percaya tugas utama Jrue Holiday di awal seri ini adalah mencegah Tyrese Haliburton mendapatkan ritmenya. Haliburton adalah pemain yang bagus, tapi kerap mengalami fluktuasi permainan yang terlalu jauh. Apalagi jika ia mendapatkan pengawalan yang kuat seperti Donte DiVincenzo dalam Semifinal Wilayah Timur dan kini Holiday adalah lawannya.
Keberhasilan Holiday mematikan Haliburton akan jadi titik awal dominasi Celtics di seri ini. Lebih lagi jika Holiday mampu mencegah Pacers bermain dengan tempo yang cepat lewat umpan-umpan cepat Haliburton, Pacers bisa lebih mudah dijinakkan dan Celtics pun lebih berpeluang menang.
Terakhir untuk barisan cadangan, Pacers lebih unggul. Tambahan Obi Toppin dan kehadiran T.J. McConnell sejauh Playoff 2024. Kedua pemain ini menorehkan rataan dua digit poin dalam 13 laga Playoff. Membuat Pacers adalah tim dengan pemain yang memiliki rataan dua digti poin terbanyak di sisa empat tim yang ada. Total tujuh pemain Pacers mencetak dua digit poin.
Ini menunjukkan bagaimana Pacers memiliki personel yang cukup untuk mengembangkan permainan mereka. Bahkan Pacers mungkin saja memiliki delapan pemain dengan dua digit poin andai Bennedict Mathurin tidak cedera di musim reguler dan sampai akhir musim.
Sejauh ini, Celtics berkutat pada Payton Pritchard, Sam Hauser, dan Luke Kornet untuk rotasi pemain cadangan mereka. Akan tetapi, ketiganya tak cukup konsisten berkontribusi. Paling hanya Pritchard yang berpeluang untuk memberikan bantuan nyata saat Celtics mencoba komposisi super kecil mereka dengan menempatkan Tatum sebagai senter.
Ini akan menjadi duel yang ketat, selama Porzingis tidak hadir bermain. Jika bermain, maka gim akan lebih condong ke Celtics. Kuncinya memang Celtics harus mampu menurunkan kecepatan serangan Pacers. Sebaliknya, Pacers harus mampu melakukan rotasi pertahanan dengan baik, mengorbankan pemain yang tepat di tripoin. Oh iya, sangat mungkin Pacers mengimbangi skuad kecil Celtics dengan menempatkan Toppin sebagai senter.
Foto: Getty Images