Kejutan terjadi di hari terakhir IBL 2017-2018, Seri 5 Surabaya (21/1/2018). Pacific Caesar Surabaya mencetak kemenangan mengagumkan, setelah berhasil menumbangkan Stapac Jakarta, 71-58. Lewat kemenangan ini, Pacific sapu bersih di DBL Arena. Sekaligus, mereka menggeser posisi Stapac di klasemen sementara Divisi Putih. Kini Pacific ada di posisi kedua dan Stapac turun di peringkat ketiga.

Pacific membuat gebrakan di awal laga. Mereka meninggalkan Stapac hingga mencetak keunggulan 12-1. Saat kuarter pertama berakhir, Pacific memimpin 17-7. Kemudian di kuarter kedua, Stapac baru menemukan ritme permainan yang diinginkan. Saat itu kembali, maka mereka bisa mengejar hingga menyisakan tiga poin (32-35) saat paruh pertama berakhir.

"Kami di awal terlalu mengikuti irama permainan lawan. Itu yang tidak boleh dilakukan oleh kami. Pacific memainkan tempo yang sangat lambat. Akhirnya kami bisa kecolongan banyak poin. Ketika kami kembali ke permainan yang seharusnya, cepat dan memanfaatkan fast-break dengan baik, hasilnya cukup bagus," ungkap asisten pelatih Stapac, Antonius Ferry Rinaldo, usai pertandingan.

Stapac merasa cukup sulit untuk mengusai pertandingan. Sebab Pacific sudah sangat nyaman dengan permainannya. Hingga kuarter ketiga ditutup, Pacific masih unggul dengan skor 53-46. Mereka pun berhasil memperpanjang jarak dengan Stapac di awal kuarter keempat. Stapac tidak mencetak poin hampir di lima menit kuarter keempat. Sedangkan Pacific mampu unggul 20 poin (71-51) di kuarter ini. Usaha keras tetap dilakukan pemain Stapac untuk bisa menyusul di menit-menit akhir. Tapi laga tetap dimenangkan oleh Pacific saat buzzer berbunyi.

"Ini pertandingan yang sulit bagi kami. Pemain tidak mengeksekusi game-plan dengan baik. Ini penampilan yang menurut saya dibawah dari performa Stapac yang seharusnya. Terutama di awal itu tidak sesuai dengan ekspektasi kami," lanjut Coach Inal, sapaan asisten pelatih Stapac.

David Seagers adalah aktor dibalik kemenangan Pacific yang hampir saja mencetak triple-double dengan menghasilkan 21 pon, 14 rebound dan 8 asis. Sementara rekan barunya, Anton Davon Waters menambahkan 16 poin dan 19 rebound. Waters terlihat sangat perkasa dan tak kenal lelah bertarung dengan bigman Stapac, seperti Kore White (18 poin, 12 rebound), M. Isman Thoyib dan Vincent Rivaldi Kosasih.

"Kami melakukan pekerjaan yang bagus hari ini. Teman-teman menunjukkan permainan bertahan yang luar biasa. Saya pikir, tiga kemenangan dan tiga pertandingan, itu pekerjaan yang cukup sulit untuk dilakukan," kata David Seagers. "Waters adalah pemain yang bagus. Dia itu monster, karena bisa bertarung dengan baik di bawah ring lawan."

Bila kita mengingat musim lalu, maka Pacific punya rekor pertarungan yang luar biasa dengan Stapac. Di musim reguler 2016-2017, Pacific dan Stapac berakhir dengan rekor 1-1. Lalu mereka bertemu di play-off. Saat itu, Pacific dibuat tak berkutik dengan kekalahan mutlak 0-2. Kini di IBL 2017-2018, Pacific kembali terlibat pertarungan sengit dengan Stapac. Pacific sudah berhasil mencuri satu kemenangan. Mereka akan bertemu dua kali lagi, satu di Seri 6 Yogyakarta dan ada pula pertarungan di Seri 7 Cirebon. 

"Sebenarnya rencana di awal, saya berusaha membenahi saja individu dalam tim ini. Karena saya diberikan bekal pemain yang sama dengan musim lalu. Menurut saya, kemenangan atas Stapac ini baru awal. Kami masih punya dua pertandingan lagi. Saya rasa itu akan sangat berat. Tapi kami akan berusaha berbenah saat bertemu dengan Stapac di pertandingan selanjutnya," komentar kepala pelatih Pacific Caesar, Kencana Wukir. (*)

Foto: Hari Purwanto

Komentar