Denver Nuggets apes di Gim 4. Mereka tidak memulai pertandingan dengan nyaman. Pasalnya, beberapa pemain Nuggets menjalani sesi pemanasan di Crypto.com Arena tanpa sepatu. Pasalnya kendaraan logistik datang terlambat.
Belum diketahui secara pasti penyebab dari “hilangnya” sepatu pemain Nuggets tersebut. Diperkirakan ada kesalahan dalam menaruh logistik pemain. Sehingga sepatu itu tidak tersedia saat dibutuhkan.
Seakan menjadi pertanda, Nuggets gagal menyapu bersih Los Angeles Lakers. Pada Gim 4 tersebut, Lakers menang 119-108. Tetapi Nuggets masih unggul 3-1. Pelatih Michael Malone tidak mau mencari-cari alasan.
“Apakah itu (sepatu) masalah besar? Tapi saya berharap kami bisa mencari penyebabnya dan memastikan bahwa hal tersebut tidak akan terulang lagi,” kata Malone dilansir melalui ESPN.
“Jika Anda ingin tahu lebih jauh dan katakanlah kami kalah karena alasan yang aneh. Para pemain tidak memakai sepatu mereka saat tiba di sini untuk sesi pemanasan yang normal. Mereka mencoba lapangan dengan menggunakan sandal. Apakah itu ideal? Tidak.”
Dalam Gim 4 itu, Nuggets tak berdaya. Selepas enam menit pertama, Nikola Jokic dkk selalu berada dibawah tekanan Lakers. Tuan rumah mencapai margin tertinggi 19 poin. Lakers unggul melalui 42/92 tembakan. Sedangkan Nuggets tertahan hanya 39/87 tembakan.
“Tapi saya bukan orang yang suka mencari alasan. Dan saya tidak akan menunjukkan alasan kami takluk karena tidak ada sepatu disini,” ujar Malone.
Michael Porter Jr. menjadi salah satu pemain yang melakukan pemanasan dengan menggunakan sandal. Senada dengan pelatihnya, Porter tidak melihat faktor sepatu itu sebagai alasan kekalahan. Tapi Porter tidak cukup senang dengan keterlambatan logistik ke arena.
“Saya pikir bus yang membawa sepatu itu adalah bus yang terakhir. Ada kekacauan. Saya hanya punya sandal. Mereka bilang kami bisa melewatkan sesi pemanasan atau memakai sandal saja. Saat itu saya tahu bahwa mungkin ini jadi masalah. Tapi mungkin ini hanya karena seseorang lupa menaruhnya di bus yang tepat,” tutur Porter.
“Kejadian ini membuat frustasi. Rutinitas sebelum pertandingan itu penting. Tetapi semua orang pernah membuat kesalahan karena mereka manusia. Jadi, saya tidak terlalu marah,” imbuhnya. (rag)
Foto: Getty Images