Biasanya saat sebuah tim tampil buruk dan tidak sesuai ekspektasi, posisi pelatih dalam bahaya. Seperti yang dialami oleh Adrian Griffin yang didepak Milwaukee Bucks dan Brooklyn Nets yang mengganti Jacque Vaughn. Tapi Golden State Warriors masih percaya dengan Steve Kerr.

Warriors malah memperpanjang kontrak Kerr Februari lalu. Pelatih berusia 58 tahun itu akan bertahan di Bay Area hingga musim 2025-2026. Perpanjangan kontrak selama dua tahun itu memiliki nilai sekitar AS$35 juta.

Lalu apa yang membuat Kerr tetap nyaman di Warriors? Jawabannya adalah Stephen Curry. Curry dikenal sebagai pemain yang tidak suka mencari masalah. Saat Warrios tampil jelek pun, Curry lebih fokus dengan solusi. Bukan berkoar-koar soal ketidakcocokan dengan pelatih atau tim.

Contoh terbarunya adalah tetangga Los Angeles Lakers yang sedang kritis di ronde pertama playoff. Mereka hampir disapu bersih oleh Denver Nuggets. Posisi pelatih Darvin Ham memanas. Ditambah lagi “serangan” Anthony Davis kepada Ham usai Lakers kalah di Gim 2.

Hal itu tidak terjadi di Warriors. Memang pernah ada suasana tegang dengan Jonatan Kuminga. Tetapi itu tidak terjadi lama. Suasana ruang ganti bisa terkendali. Selain itu, kunci utamanya adalah Curry.

Hubungan Curry dan Kerr terjalin dengan sangat erat. Curry sangat yakin bahwa Kerr adalah pelatih yang tepat bersamanya. Mereka telah membawa Warriors membentuk dinasti dengan mencapai empat gelar selama delapan tahun.

Meski saat ini dominasi Warriors sedang memudar, setidaknya Curry masih percaya Kerr bisa membangun kembali tim dengan pemain-pemain yang lebih muda. Setelah juara NBA 2022, posisi Warriors terus merosot.

Pada NBA 2022-2023, Warriors terhenti di semifinal Wilayah Barat usai takluk 4-2 dari Los Angeles Lakers. Pada tahun ini, Warriors kalah dari Sacramento King dan tersingkir dari Play-In Tournament. Warriors menyelesaikan musim 2023-2024 dengan rekor 46-36 di posisi kesepuluh. (rag)

Foto: Getty Images

Komentar