Publik pecinta basket harus menunggu lebih lama lagi jika ingin melihat aksi Ben Simmons. Setelah dipastikan tak bisa membela Brooklyn Nets sejak awal Maret lalu, kini nama Simmons juga dipastikan tidak ada dalam skuad awal persiapan tim nasional Australia untuk Olimpiade 2024 Paris.

Dalam daftar yang dirilis laman resmi federasi basket Australia, total ada 22 nama yang diumumkan dan tidak ada nama Simmons. Absennya nama Simmons membuat masa jeda mantan pemain Philadelphia 76ers dengan timnas Australia semakin panjang. Simmons terakhir kali membela Australia pada 2013 dalam ajang FIBA Oceania Champhionship. Ya, kala itu Australia belum bergabung dengan Asia.

Meski sudah lama absen, kepala pelatih Australia, Brian Goorjian sejatinya membuka pintu selebar-lebarnya untuk pemain 27 tahun tersebut. "Saya sungguh merasa dia memiliki komitmen tinggi untuk membela Australia," buka Brian dalam wawancara dengan SEN 1170 Afternoons. "Saat saya bertemu secara langsung dengannya, ia melihat dalam ke mata saya, menjabat tangan saya dan bilang, 'Saya ingin menjadi bagian dari timnas Australia Boomers (sebutan untuk tim putra,'" tambah pelatih yang sudah memimpin Australia di tiga Olimpiade sebelumnya ini. 

Seluruh nama pemain NBA dipanggil oleh Goorjian. Total 10 dari 12 pemain yang tampil di Olimpiade 2020 Tokyo juga masih dibawa. Yang tersingkir hanya Nathan Sobey dan Aron Baynes. Veteran lain seperti Dejan Vasiljevic yang sempat turun melawan Indonesia di FIBA Asia Cup 2025 Qualifier juga masuk daftar. Pun dengan salah satu pemain muda yang tampil di Indonesia Arena kala itu, pemain dari program Center of Excellence, Rocco Zikarsky, jadi pemain termuda di 22 nama ini. Zikarsky berusia 17 tahun. 

Nantinya, Goorjian akan memangkas 10 nama untuk masuk pemusatan latihan yang rencananya dimulai di awal Juli. Australia tergabung di Grup A bersama Kanada dan dua wakil Eropa yang akan ditentukan lewat Olympic Qualifying Tournament. Adapun turnamen itu akan diikuti tim seperti Spanyol, Slovenia, Yunani, dan Kroasia. 

Australia meraih medali perunggu di Tokyo. Ini adalah medali perdana mereka di cabor basket Olimpiade. "Level permainan di Olimpiade, utamanya kali ini akan sangat luar biasa. Namun, saya tekankan bahwa kami tidak memasang target rendah. Kami ingin memenangkan semua pertandingan," lanjut Goorjian. 

"Kompleksitas dalam bermain di Olimpiade atau turnamen sejenisnya adalah jeda waktu persiapan yang tergolong tidak panjang. Oleh karena itu, Anda harus bisa mengindentifikasi dan mengimplementasikan sistem dengan cepat dan mengandalkan kolektivitas tim. Untuk Australia sendiri, kami selalu dikaitkan dengan gaya bermain Eropa yang menariknya pemain kami sejatinya tak banyak terpapar paham tersebut," tutupnya. (DRMK)

Foto: NBA/Getty Images, Australia Basketball

Populer

Belum Terkalahkan di Musim Awal, Thunder dan Cavaliers Kenang Laga Final
Alasan Rudy Gobert Ribut dengan Christian Braun Usai Kena Dunk
Draymond Green Tak Setuju dengan Ide Joe Mazzulla
Doc Rivers Bisa Membuat Bucks Kehilangan Giannis Antetokounmpo
Poin Pertama Bronny Membangkitkan Kenangan LeBron James
Victor Wembanyama Cetak Rekor Langka 5x5 Kedua Kali
Paolo Banchero Menantang Rekan-rekannya Saat Dia Absen
Joel Embiid Murka Disebut Tidak Serius Bermain untuk Sixers
Pentingnya Peran Luke Loucks Dalam Tiga Kemenangan Beruntun Kings
Blake Griffin Senang dengan Kehadiran Derrick Rose